Bola.com - Brasil dikenal sebagai penghasil pesepak bola andal karena kultur negara tersebut yang tidak bisa lepas dari sepak bola. Tidak heran jika banyak klub elite Eropa yang mengirim pemandu bakatnya ke negara tersebut untuk memantau para pemain muda dengan talenta tidak biasa.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, skuat bintang muda Brasil diisi oleh beberapa pemain dengan kemampuan yang di atas rata-rata. Satu di antara pemain tersebut adalah Gabriel Jesus yang kini berseragam Manchester City.
Jesus merupakan pemain berusia 19 tahun yang namanya mencuat setelah tampil apik bersama Palmeiras dan turut serta membawa Selecao meraih medali emas Olimpiade untuk kali pertama sepanjang sejarah.
Tidak heran jika Manchester City rela menebus sang pemain dengan harga 27 juta poundsterling (Rp 447,88 miliar) pada Agustus 2016. Meskipun harus menunggu hingga Januari 2017 untuk melihatnya beraksi dengan seragam The Citizens, penantian tersebut terbayar berkat aksi fenomenal Jesus.
Sang pemain mampu menyumbang tiga gol dan dua assist pada empat laga perdananya bersama Manchester City. Tidak hanya itu, pemain berusia 19 tahun tersebut mampu meyakinkan Pep Guardiola untuk menggeser status Sergio Aguero dari posisi striker utama Manchester City.
Namun ekspansi pemain Brasil ke Eropa pada musim 2016-17 tidak hanya terikat di Jesus saja. Beberapa pemain Brasil lainnya juga mengambil langkah penting untuk melanjutkan karier ke Eropa pada dua jendela transfer musim 2016-17. Tetapi tidak semua pemain tersebut mendapatkan pengalaman yang sama dengan Jesus.
Berikut ini rapor lima pemain Brasil yang memutuskan hijrah ke Eropa pada jendela transfer 2016-17:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Douglas Santos
Douglas Santos merupakan pemain yang berposisi bek kiri. Meskipun baru berusia 22 tahun, Santos telah memeperkuat tiga klub Eropa, yaitu Granada, Udinese dan kini Hamburg SV.
Kegagalan karier saat menjadi pemain Granada dan Udinese tidak menyurutkan semangat Santos untuk melanjutkan karier sepak bola. Setelah kegagalan karier bersama Udinese, Santos memutuskan untuk kembali ke Brasil dan bergabung dengan Atletico Mineiro.
Keputusan tersebut terbukti tepat setelah Santos masuk dalam skuat Brasil yang tampil pada Olimpiade 2016. Keberhasilan mengantarkan Brasil meraih emas menjadi tiket Santos untuk kembali ke Eropa.
Pada Agustus 2016, Hamburg menebusnya dengan harga 7,5 juta euro (Rp 106,74 miliar). Santos mengukuhkan namanya dalam skuat reguler Hamburg pada musim 2016-17. Hingga pekan ke-19 Bundesliga, Santos telah mencatatkan penampilan sebanyak 16 kali.
Advertisement
Ganso
Paulo Henrique Ganso pernah mencuri perhatian dunia pada 2009 berkat penampilannya yang dianggap setingkat dengan Ricardo Kaka. Ganso yang saat itu bermain untuk Santos memilih untuk bertahan di klub tersebut dan tidak mengacuhkan minat dari klub-klub Eropa.
Pada 2012, Ganso memilih untuk hengkang ke Sao Paulo dan menjadi pemain pilar di klub tersebut selama empat tahun. Pada usia 27 tahun, Ganso baru memutuskan untuk hengkang ke Eropa dengan bergabung bersama Sevilla.
Ganso yang diproyeksikan sebagai pengganti Ever Banega gagal mencuri perhatian pelatih Sevilla, Jorge Sampaoli. Ganso lebih sering dijadikan sebagai pemain cadangan dan pernah beberapa kali tidak masuk dalam skuat Sevilla dalam pertandingan yang mereka jalani.
Hingga pekan ke-21 La Liga, Ganso baru mencatatkan enam penampilan bersama Sevilla.
Gabriel Barbosa
Gabriel Barbosa atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gabigol memutuskan hijrah ke Inter Milan dari klub pertamanya, Santos, pada Agustus 2016. Inter Milan mengeluarkan biaya investasi yang cukup tinggi untuk mendatangkan Gabigol ke Giuseppe Meazza, yaitu mencapai 29,5 juta euro (Rp 419,84 miliar)
Inter Milan mengalahkan Barcelona yang juga berminat untuk merekrut pemain yang disebut sebagai penerus Neymar di Santos. Pemain berusia 20 tahun tersebut berharap dapat mengikuti jejak Luis Nazario Ronaldo dengan bergabung dengan Inter Milan.
Gabigol yang turut mempersembahkan medali emas untuk Brasil pada Olimpiade 2016 gagal mencuri perhatian pelatih Inter Milan saat itu, Frank de Boer. Pelatih asal Belanda tersebut menilai kalau Gabigol masih membutuhkan waktu yang banyak untuk beradaptasi dengan sepak bola Eropa. Alhasil, ia lebih sering menghuni bangku cadangan.
Masuknya Stefano Pioli sebagai pengganti De Boer tidak kunjung mengubah nasib Gabigol. Hingga pekan ke-23 Serie A, Gabigol baru mencatatkan empat penampilan dengan total menit bermain hanya 34 menit.
Sumber: Berbagai Sumber
Advertisement