Bola.com - Pemain asal Ghana, Michael Essien, sedang berada dalam fase akhir karier sebagai pemain sepak bola profesional. Pemain yang sudah berusia 34 tahun tersebut sempat mengalami pengalaman pahit ditolak beberapa klub di Eropa sebelum melirik Indonesia sebagai tempat yang memiliki potensial.
Advertisement
Baca Juga
Michael Essien pernah menjadi bagian dari revolusi Chelsea dari klub medioker menjadi klub papan atas Inggris. Sang pemain pernah mendapat predikat sebagai pemain termahal Chelsea ketika didatangkan dari Olympique Lyon dengan harga 24,4 juta poundsterling (Rp 397,02 miliar) pada Agustus 2005.
Essien adalah pemain pilar di lini tengah Chelsea yang saat itu ditangani Jose Mourinho. Pemain asal Ghana tersebut didaulat sebagai suksesor Claude Makalele. Pada tiga musim pertama di Stamford Bridge, Essien menjelma sebagai pemain idola. Perannya dalam menjaga keseimbangan permainan The Blues patut diacungi jempol.
Pada September 2008, Essien mengalami cedera lutut saat membela tim nasional Ghana. Ia baru kembali bermain pada Maret 2009 dan mampu bangkit dari keterpurukan.
Cedera demi cedera menerjang Essien. Pada pramusim 2011-12, Essien mengalami cedera lutut untuk kali kedua. Setelah cedera tersebut, Chelsea mulai terbiasa bermain tanpa Essien.
Pemain asal Ghana tersebut sempat menjalani masa peminjaman ke Real Madrid sebelum hijrah ke AC Milan pada Januari 2014. Namun karier sang pemain sudah meredup dan gagal mereplikasi penampilannya ketika masih berkostum Chelsea.
Pada 2015-16 keputusannya untuk bergabung ke Panathinaikos tidak memberikan hasil positif. Kontrak sang pemain diputus pada musim panas 2016, dan ia pun memutuskan kembali ke Chelsea hanya untuk mengikuti sesi latihan tim agar kondisi fisiknya tetap terjaga.
Essien mengutarakan kalau Chelsea sudah ia anggap sebagai rumahnya sendiri. Selain itu, ia juga mendapat sambutan yang hangat setiap kembali ke klub tersebut.
"Saya berlatih bersama tim cadangan Chelsea. Mereka sangat menyenangkan dan baik. Saya berharap dapat menemukan klub baru yang bisa memberikan kenyamanan kepada keluarga saya," ungkap Essien pada Februari 2017.
Beberapa waktu lalu, Essien sempat dikabarkan akan melanjutkan karier di Swedia. Tetapi rencana tersebut buyar setelah AIK, Hammarby dan IFK Goterburg, menolak untuk menampung Essien.
Ditolak di Eropa, tidak membuat Essien patah arang. Pemain asal Ghana tersebut kini melirik Asia sebagai daerah potensial dan bisa memberikan kenyamanan dalam bermain seperti yang selalu ia rindukan. Meskipun sudah berusia 34 tahun, Essien merasa kalau ia masih bisa bermain sepak bola profesional.
Sumber: Berbagai Sumber
Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini