Bola.com, Paris - Alexandre Lacazette dan Kylian Mbappe masuk agenda eksperimen pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps. Keduanya menghiasi daftar skuat Ayam Jantan untuk menghadapi Luksemburg dalam Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup A Zona Eropa, Sabtu (25/3/2017), dan uji coba dengan Spanyol, tiga hari berselang.
Advertisement
Baca Juga
Mbappe tengah merasakan euforia panggilan perdana dari Timnas Prancis. Berbeda dengan Lacazette yang kembali mendapatkan peluang untuk unjuk gigi bersama Les Blues.
Luksemburg berada di posisi buncit klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup A Zona Eropa. Di atas kertas, kekuatan Timnas Prancis tentu jauh mengungguli calon lawannya. Itu bisa dimaksimalkan Deschamps untuk mencari alternatif taktik dan merotasi pemain.
Laga kontra Spanyol bak dua sisi mata uang bagi Deschamps. Hasil pertandingan memang bisa menjadi tolak ukur level Timnas Prancis. Namun, Deschamps tak perlu khawatir untuk mengeksplorasi timnya mengingat pertandingan tersebut hanya bertajuk persahabatan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tabur Bibit-bibit Muda
Piala Eropa 2016 meninggalkan kekecewaan mendalam bagi Timnas Prancis yang hanya finis sebagai runner-up, terlebih Deschamps selaku pelatih. Setidaknya, ada sisi positif yang bisa dipetik oleh tuan rumah.
Beberapa pemain muda, seperti Lucas Digne, Samuel Umtiti, Kingsley Coman dan Anthony Martial, meraskan atmosfer kompetitif dalam ajang sebesar Piala Eropa. Pengalaman tersebut menjadi bekal bagi karier mereka bersama Timnas Prancis.
Deschamps menabur bibit-bibit muda dalam skuatnya sejak terpilih menangani Timnas Prancis pada 2012. Upayanya gagal membuahkan trofi Piala Eropa 2016 setelah Antoine Griezmann dan rekan-rekan kalah 0-1 dari Portugal dalam partai final. Namun, eks pelatih Paris Saint-Germain itu tak lantas lempar handuk. Ideologi yang sama coba diterapkan untuk menghadapi Piala Dunia 2018.
Itu terlihat dari komposisi skuat Timnas Prancis untuk melawan Luksemburg dan Spanyol. Sebanyak 14 dari 24 nama pemain dalam daftar skuat teranyar Les Blues berusia di bawah 25 tahun. Bukan mustahil, nama-nama baru akan menjelma sebagai bintang baru dalam Piala Dunia mendatang.
Advertisement
Momentum Bagi Lacazette
Sejak Deschamps menduduki kursi pelatih Timnas Prancis, Lacazette baru tampil 10 kali dari 12 panggilan. Dia cuma menjadi starter dalam empat pertandingan dan menyumbangkan satu gol.
Kembali memanggil Lacazette ke skuat Timnas Prancis bisa dianggap keputusuan jeli dari Deschamps. Pasalnya, pemain berusia 25 tahun itu sedang tampil on-fire bersama Olympique Lyonnais.
Berdasarkan statistik Opta hingga Maret 2017, Lacazette turut andil dalam terciptanya 25 gol Olympique Lyonnais dari 24 penampilan (23 gol dan dua assist) dalam ajang liga. Catatan tersebut menjadikan dirinya sebagai pemain Prancis dengan kontribusi terbaik bagi tim dibanding para rekan senegaranya.
Bahkan, Griezmann yang bersinar bersama Timnas Prancis dan merebut penghargaan pencetak gol terbanyak dalam Piala Eropa 2016 masih kalah dari Lacazette. Dia baru menyumbangkan 14 gol dan tujuh assist dari 27 pertandingan La Liga bagi Atletico Madrid.
Dalam lima laga terakhir, lini depan Timnas Prancis kerap dihuni Dimitri Payet, Moussa Sissoko, Antoine Griezmann dan Kevin Gameiro di lini depan. Kehadiran Lacazette akan menambah alternatif yang dimiliki Deschamps.
Statistik buruk Sissoko bersama Tottenham Hotspur musim ini patut dipertimbangkan Deschamps. Sissoko jarang tampil reguler bersama The Lilywhites dengan catatan hanya empat assist dan tanpa mampu mengemas gol dari 26 penampilan dalam semua ajang. Kelincahan dan ketajaman Lacazette yang biasa menusuk dari sektor sayap bisa menjadi opsi pengganti Sissoko.
Jajal Titisan Thierry Henry
Musim lalu, nama Kylian Mbappe terdengar asing di telinga penggemar sepak bola. Maklum, dia cuma tampil 14 kali dalam berbagai ajang bersama AS Monaco. Situasinya kini berubah drastis. Karier pemain berusia 18 tahun itu melejit pada musim 2016-2017.
Performa Mbappe menuai pujian ketika melawan Manchester City dalam babak 16 Besar Liga Champions musim ini. Dia dua kali membobol gawang anak asuh Pep Guardiola tersebut dan meloloskan AS Monaco yang unggul gol tandang dengan agregat 6-6.
Kontribusi Mbappe bagi AS monaco dalam ajang Ligue 1 pun cukup krusial. Opta mencatat, dia menjadi pemain termuda pertama yang membukukan 13 gol Ligue 1 dalam tiga dekade terakhir (18 tahun tiga bulan). Catatan itu lebih baik ketimbang striker legendaris Timnas Prancis, Thierry Henry, ketika berseragam AS Monaco.
Memasuki 2017, grafik penampilan Mbappe kian menanjak. Sejak Februari lalu, dia telah mendulang 13 gol dalam berbagai ajang bersama AS Monaco. Hebatnya lagi, dia mengungguli dua striker kelas wahid, yakni Lionel Messi (12 gol) dan Robert Lewandowski (11 gol).
Bakat Mbappe membuat Deschamps teringat dengan Henry. "Saya berharap Kylian memiliki karier yang sama dengan Thierry Henry. Titi (panggilan Henry) sangat matang ketika masih muda, tetapi menurut saya, Kylian pun demikian," katanya.
Dengan tiga alasan di atas, tak heran Mbappe dipanggil untuk pertama kali ke skuat Timnas Prancis. Deschamps juga menjanjikan Mbappe bakal melakoni debut internasional bersama Les Blues ketika menghadapi Luksemburg atau Spanyol.
Sumber: Berbagai sumber
Advertisement