Bola.com, Madrid - Derby el Madonnina kembali terjadi dalam Liga Champions. Real Madrid akan berhadapan dengan Atletico Madrid pada pertandingan leg pertama semifinal musim 2016-2017, Selasa (2/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Berdasar catatan sejarah, kedua klub raksasa kota Madrid itu selalu bertemu dalam Liga Champions sejak musim 2013-2014. Real Madrid selalu mencatatkan kemenangan atas rival sekotanya.
Real Madrid dan Atletico Madrid mengalami sejumlah masalah jelang pertandingan ini. Pelatih kedua tim dituntut untuk mencari solusi demi mengamankan tiket ke partai puncak.
Setelah melakoni pertandingan leg pertama, Real Madrid dan Atletico Madrid bakal kembali berhadapan pada pertandingan leg kedua, di Stadion Vicente Calderon, Rabu (10/5/2017).
Berikut ini adalah tujuh faktor penentu dalam pertandingan antara Real Madrid kontra Atletico Madrid:
1. Kontribusi Bek Sayap
Real Madrid memiliki dua bek sayap yang punya peran besar, yakni Dani Carvajal dan Marcelo. Tidak hanya pertahanan, keduanya juga rajin membantu penyerangan.
Kolaborasi mereka menghasilkan total 23 assist dalam semua ajang pada musim 2016-2017. Carvajal turut andil dalam 11 proses terjadinya gol Real Madrid, sedangkan Marcelo mencatatkan 12 assist.
Mereka juga telah menyumbangkan gol. Marcelo tiga kali membobol gawang lawan atau unggul dua gol atas Carvajal.
Peran Filipe Luis di sektor bek kiri Atletico Madrid pun patut diacungi jempol. Kompatriot Marcelo di timnas Brasil itu mencetak tiga gol dan tujuh assist bagi Los Rojiblancos.
Masalahnya, Atletico Madrid menghadapi masalah besar di pos bek kanan. Juanfran dan Sime Vrsaljko harus absen di Santiago Bernabeu akibat cedera.
Opsi pelatih Diego Simeone pun menipis. Pasalnya, Jose Gimenez yang bisa digeser ke sayap kanan juga berhalangan tampil karena belum pulih.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2. Solusi Lini Sayap
Real Madrid bakal menjamu Atletico Madrid tanpa Gareth Bale. Winger timnas Wales itu harus menepi akibat cedera betis saat melawan Barcelona dalam ajang La Liga pada April lalu.
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, harus putar otak untuk menyiasati absennya Bale jika ingin tetap memakai formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1. Namun, pria asal Prancis itu punya beberapa opsi.
Marco Asensio mulai mendapat kepercayaan lebih dari Zidane dalam beberapa pekan terakhir. Sepanjang musim 2016-2017, pemain berusia 21 tahun itu telah menyumbangkan sembilan gol dan tiga assist dari 32 penampilan.
Zidane masih memiliki Isco yang menunjukkan kualitasnya dengan tampil impresif. Dia bisa bermain sebagai gelandang atau winger.
Jika memainkan Isco, Zidane kemungkinan bakal menerapkan skema dua striker. Isco bakal menjadi motor serangan di belakang Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema.
Pada musim 2016-2017, Isco mencatatkan 10 gol dan tujuh assist. Selain Asensio dan Isco, bukan tidak mungkin James Rodriguez dipasang sebagai pengganti Bale.
Tidak hanya Zidane, Diego Simeone pun dilanda kepusingan. Pasalnya, dua winger Atletico Madrid, yakni Yannick Ferreira Carrasco dan Nicolas Gaitan, mengalami cedera.
Carrasco sebetulnya sudah pulih dari cedera, tetapi kondisinya masih meragukan untuk bisa tampil di Santiago Bernabeu. Absennya pemain asal Belgia itu bakal memengaruhi penyerangan Atletico Madrid.
Musim ini, dia menyumbangkan 14 gol dan lima assist bagi Los Rojiblancos. Sementara itu, mencetak empat gol dan lima assist dari 32 laga.
Sebagai pengganti keduanya, Simeone menyiapkan beberapa pilihan. Di antaranya adalah menggeser Koke ke sayap kanan dan sektor kiri dihuni oleh Saul Niguez.
Advertisement
3. Keylor Navas Vs Jan Oblak
Penjaga gawang bakal menjadi satu di antara faktor yang menentukan dalam laga ini. Secara statistik, performa Jan Oblak bersama Atletico Madrid lebih menawan dibanding Keylor Navas di Real Madrid.
Oblak mencatatkan rata-rata kebobolan 0,61 setiap laga. Catatan itu dua kali lebih baik ketimbang Navas (1,28).
Oblak juga pernah memiliki catatan apik ketika berjumpa Real Madrid dalam ajang Liga Champions. Dia baru mampu dibobol Real Madrid pada babak tambahan (menit ke-177) dalam perempat final musim 2014-2015.
4. Ujian Tembok Pertahanan
Pertahanan menjadi masalah terbesar Real Madrid sepanjang musim 2016-2017. Anak asuh Zinedine Zidane hanya mencatatkan 10 clean sheet dari 53 laga dan terakhir kali tidak kebobolan saat menang 3-0 atas Alaves pada pertengahan Maret 2017.
Sebaliknya, sektor belakang Atletico Madrid cukup kokoh. Los Rojiblancos mencatatkan 28 clean sheet dan hanya kebobolan 39 gol atau 28 gol lebih sedikit ketimbang rival sekotanya.
Advertisement
5. Adu Tajam Dua Ujung Tombak
Bintang lini depan kedua tim menjadi sorotan jelang laga ini. Cristiano Ronaldo bakal menjadi tumpuan gol Real Madrid, sedangkan Antoine Griezmann menjadi harapan Atletico Madrid untuk mengoyak jala lawan.
Ronaldo mengoleksi tujuh gol dalam ajang Liga Champions musim ini, sementara Griezmann tertinggal dua gol. Griezmann juga kalah produktif di La Liga dengan torehan 16 gol, sedangkan Ronaldo unggul empat gol.
6. Duel Udara
Real Madrid memanfaatkan beberapa peluang dari bola mati untuk membuahkan gol. Los Blancos memiliki beberapa pemain yang kuat dalam menyambut umpan udara, seperti Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos dan Karim Benzema.
Tercatat, sepanjang musim ini, Real Madrid mencetak 38 gol melalui duel udara dan Atletico Madrid hanya 16 gol.
Advertisement
7. Incar Casemiro
Casemiro memiliki peran cukup besar di sektor tengah Real Madrid. Gelandang asal Brasil itu ditugaskan untuk memutus alur serangan lawan sehingga Luka Modric dan Toni Kroos bisa leluasa menyuplai bola ke lini depan.
Namun, kecerobohan Casemiro kerap dimanfaatkan lawan. Seperti saat melawan Bayern Munchen dalam perempat final, permainan dia berubah setelah menerima kartu kuning dari wasit.
Hal tersebut bisa dimanfaatkan para pemain Atletico Madrid yang terkenal sering menerapkan permainan keras. Apabila terkena kartu kuning, Casemiro tentu bakal lebih berhati-hati saat bermain.
Apabila kondisinya demikian, para pemain depan Atletico Madrid bisa leluasa melancarkan serangan yang agresif untuk menekan barisan belakang Real Madrid.
Sumber: Berbagai sumber