Bola.com — Saat ini, seni tato tubuh menjadi salah satu hal lumrah bagi beberapa bintang sepak bola dunia. Sebut saja, penyerang Barcelona, Lionel Messi, striker Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, hingga bek Real Madrid, Sergio Ramos, yang menghiasi tubuhnya dengan beberapa ragam corak tato.
Advertisement
Baca Juga
Meski dianggap biasa, berdasar hasil penelitian terbaru salah satu universitas di Jerman, tato diklaim dapat memengaruhi performa atlet, termasuk pesepak bola. Dr Ingo Frobose dari Cologne German Sport University pun meminta klub-klub sepak bola memberikan sanksi tegas kepada para pemainnya yang memiliki tato.
"Saya akan melarang pesepak bola membuat tato. Klub harus memerhatikan aspek terkecil dalam kesehatan pemain secara serius. Sekarang, mereka belum peduli sama sekali terhadap perilaku seperti ini," kata Frobose.
"Beberapa studi menunjukkan, pemain-pemain mengalami penurunan performa sebesar tiga hingga lima persen setelah membuat tato. Kulit menjadi organ terbesar yang kita miliki, namun kita meracuninya," tutur pria 60 tahun tersebut.
Frobose menambahkan, hasil penelitian terbaru menunjukkan, 60 hingga 70 persen tinta dari tato tidak menempel permanen di kulit, tetapi masuk ke dalam aliran darah. Menurut dia, hal tersebut sangat berbahaya.
"Akibatnya, kekuatan pemulihan seseorang akan mengalami penurunan tajam, dan kondisi Anda tidak akan bisa lagi menjadi segar seperti sebelumnya. Kerusakan pada kelenjar getah bening bisa menjadi konsekuensinya. Selain itu, tato yang banyak dapat juga memengaruhi kemampuan tubuh berkeringat dan mengatur suhu," ia menjelaskan.
Satu dari beberapa bintang dunia yang "bersih" dari seni tato adalah penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Pemain yang menjadi rival Lionel Messi tersebut mengaku alasan utamanya tidak membuat tato pada tubuhnya karena sering mengikuti acara amal donor darah.
Sumber: The Sun