Bola.com — Para penggawa timnas Brasil tidak berdaya ketika bermain 0-0 di markas timnas Bolivia di Estadio Hernando Siles pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Amerika Selatan, Kamis (5/10/2017). Neymar dan kawan-kawan kesulitan bernafas karena letak stadion yang terlalu tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Estadio Hernando Siles yang terletak di Kota La Paz terkenal sebagai "kuburan" untuk tim tamu. Letak stadion yang berada di ketinggian 3.640 meter di atas permukaan laut (dpl) membuat kadar oksigen sangat tipis.
Alhasil, setiap tim tamu yang bertandang ke sana cepat mengalami kelelahan. Contoh teranyar adalah timnas Brasil. Neymar dan kawan-kawan membutuhkan oksigen di ruang ganti karena sedikitnya kadar oksigen ketika menghadapi timnas Bolivia.
Situasi serupa pernah dialami timnas Argentina dalam beberapa kali kesempatan bertandang ke Hernando Siles. Bahkan, pada Maret 2013, Lionel Messi pernah muntah-muntah di lapangan akibat masalah oksigen. Pertandingan pun sempat dihentikan beberapa menit.
Demikian halnya dengan Angel Di Maria yang juga menggunakan oksiden tambahan saat jeda babak pertama. Sebelumnya, pada kualifikasi Piala Dunia 2010, pelatih La Albiceleste saat itu, Diego Maradona, memprotes keras penggunaan Estadio Hernando Siles.
Akibat protes Maradona, FIFA melarang stadion yang terletak di ketinggian 3,637 meter dpl menggelar pertandingan internasional. Namun, aturan itu tidak berlaku untuk Estadio Hernando Silas karena protes dari Presiden Bolivia.
Akibatnya, FIFA mengeluarkan aturan tim yang akan bertanding dengan di stadion dengan ketinggian lebih dari 2.500 dpl harus datang satu pekan sebelum, sedangkan 3.000 dpl datang dua pekan menjelang laga.
Meski begitu, stadion berkapasitas 41.143 penonton tersebut bukan stadion sepak bola dengan lokasi paling tinggi di dunia. Terdapat beberapa stadion yang memiliki letak lebih tinggi.
Lantas, stadion mana saja yang terletak di tempat tertinggi di dunia? Berikut ini Bola.com merangkum empat di antaranya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Estadio Olimpico Atahualpa (Ekuador)
Timnas Ekuador kerap meraih hasil positif ketika bertanding di Estadio Olimpico Atahualpa. Mereka dua kali mengalahkan timnas Brasil dan timnas Argentina.
Hasil tersebut membuat mereka selalu lolos ke Piala Dunia dalam tiga edisi terakhir. Bahkan, timnas Bolivia tidak terkalahkan pada kualifikasi Piala Dunia 2006 dan 2014 ketika bertanding di Estadio Olimpico Atahualpa.
Selain menjadi kandang timnas Ekuador, Estadio Olimpico Atahualpa juga menjadi markas Deportivo Quito, El Nacional, dan Universidad Catolic. Stadion berkapasitas 35.742 penonton itu terletak di ketinggian 2.762 dpl.
Advertisement
Estadio Olimpico Patria (Bolivia)
Selain Estadio Hernando Silas, timnas Bolivia juga memiliki stadion angker lain, Estadio Olimpico Patria. Mereka juga kerap meraih hasil positig ketika bermain di sana.
Estadio Olimpico Patria merupakan kandang dari Independiente dan Perolero. Stadion berkapasitas 30.700 penonton itu terletak di ketinggian 2.810 meter dpl dan pernah menggelar Copa America 1997.
Estadio Victor Agustin Ugarte (Bolivia)
Bolivia memiliki banyak stadion yang terletak di dataran tinggi. Namun, Estadio Victor Agustin Ugarte menjadi stadion dengan lokasi paling tinggi di negara tersebut.
Stadion berkapasitas 32.000 penonton itu terletak di ketinggian 3.960 meter dpl. Sebelum FIFA mengeluarkan aturan mengenai pertandingan di tempat tinggi, Estadio Victor Agustin Ugarte merupakan salah satu kandang timnas Bolivia.
Saat ini, Estadio Victor Agustin Ugarte tidak lagi menggelar pertandingan internasional. Namun, stadion itu tetap menggelar laga antarklub karena menjadi markas Club Bamin Real Potosi.
Advertisement
Estadio Daniel Alcides Carrion (Peru)
Estadio Daniel Alcides Carrion merupakan stadion sepak bola dengan lokasi paling tinggi di dunia. Stadion berkapasitas 8.000 penonton itu terletak di ketinggian 4.380 meter dpl.
Stadion tersebut tidak dipakai untuk laga internasional karena belum memenuhi standar. Alhasil, Estadio Daniel Alcides Carrion hanya menggelar partai lokal karena menjadi kandang Union Minas.
Akan tetapi, klub-klub yang bertandang ke Estadio Daniel Alcides Carrion juga kerap mengeluh. Hal itu karena kadar oksigen di stadion tersebut sangat tipis.
Sumber: Berbagai sumber