Sukses


5 Bintang Liga Inggris Ini Dibenci Fansnya

Bola.com, London - Para suporter sepak bola tak hanya bertugas mendukung klub kesayangannya. Mereka juga sangat kritis dalam menanggapi permainan individu pemain di lapangan.

Mereka sering melontarkan kritik yang tajam, bahkan cenderung langsung membenci setiap kali pemain melakukan blunder fatal. Kondisi tersebut yang dialami beberapa bintang Liga Inggris.

Padahal, pengaruh si pemain di atas lapangan terbilang vital. Bak pepatah, karena nila setitik, rusak susu sebelanga, tampaknya bisa disematkan kepada para pemain tersebut.

Lantas, siapa saja bintang Liga Inggris yang justru dibenci fansnya sendiri? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

5. Gary Cahill (Chelsea)

Bek Chelsea asal Inggris, Gary Cahill. (AFP/Oli Scarff)

Bek tengah Chelsea, Gary Cahill, sekarang menjadi sosok senior setelah kepergian John Terry. Dia kini menjadi kapten klub, tapi justru tak disukai.

Hal ini tentu beralasan. Selama setahun terakhir ini, permainannya sedikit menurun dan Cahill cenderung membuat kesalahan yang tidak biasa dan bikin Chelsea acap terpeleset.

Bek yang biasanya solid itu malah rawan kesalahan dan menjadi sasaran kebencian dari sebagian besar penggemar Chelsea. Di sisi lain, fakta bahwa dia adalah kapten klub juga menjadi faktor yang mempengaruhi.

3 dari 6 halaman

4. Andros Townsend (Crystal Palace)

Gelandang Crystal Palace Andros Townsend merayakan golnya ke gawang Arsenal dalam lanjutan Liga Inggris di Selhurst Park, Selasa (11/4/2017) dinihari WIB. (AP Photo/Tim Ireland)

Pemain sayap Inggris, Andros Townsend, pindah dari Newcastle United ke Crystal Palace pada musim panas 2016. Dia jadi buah bibir karena pembeliannya terbilang buruk.

Sejak kepindahannya, Townsend menjadi sosok yang dibenci di Selhurst Park karena penampilannya tidak konsisten di musim pertamanya bersama klub tersebut.

Inti masalahnya terletak pada keegoisan Townsend saat bermain. Penggemar Palace menganggapnya bermain untuk diri sendiri.

4 dari 6 halaman

3. Francis Coquelin (Arsenal)

Francis Coquelin (AFP/Glyn Kirk)

Gelandang bertahan Prancis itu tampak seperti solusi sempurna untuk masalah lini tengah Arsenal saat dipanggil dari pinjaman Charlton Athletic pada bulan Desember 2014. Dia mendapat kesempatan karena masalah cedera lini tengah Arsenal.

Kepercayaan kepadanya dibuktikan dengan baik di Etihad melawan Manchester City musim itu. Dia mendapat pujian besar saat tuan rumah takluk 0-2 dari Arsenal.

Namun, segala sesuatunya mulai berubah menjadi buruk karena beberapa kali kesalahan yang fatal. Selain umpannya yang sering salah, dia juga sering meninggalkan posisi aslinya.

Hal inilah yang membuat fans The Gunners mulai membenci sang pemain. Titik nadirnya dalam laga melawan Chelsea di Stamford Bridge pada Februari musim lalu. Coquelin tidak hanya buruk, tapi Eden Hazard benar-benar membuatnya terjatuh sebelum mencetak gol

5 dari 6 halaman

2. Moussa Sissoko (Tottenham Hotspur)

Moussa Sissoko (teamtalk)

Pada musim panas 2016, tarik-menarik antara Everton dan Tottenham Hotspur untuk Moussa Sissoko sempat ramai dibahas. Dia sebenarnya tak terlalu istimewa, tapi Spurs justru tertarik dengan bakatnya.

Penggemar Spurs, yang pada saat itu terbiasa dengan Christian Eriksen, Eric Dier, Dele Alli, dan Moussa Dembele di lini tengah, dibuat kecewa dengan aksi Sissoko yang lamban. Beberapa kesalahan akhirnya membuat emosi fans semakinmemuncak.

Pada akhirnya, sekarang Sissoko tak diharapkan lagi masuk starting XI Spurs. Hal ini tampaknya didengar Manajer Mauricio Pochettino yang jarang memberikannya kesempatan.

6 dari 6 halaman

1. Dejan Lovren (Liverpool)

Bek Liverpool asal Kroasia, Dejan Lovren. (AFP/Javier Soriano)

Liverpool memboyong tiga pemain Southampton musim panas 2014. Salah satu yang didapatkan adalah bek tengah Kroasia, Dejan Lovren.

Liverpool kala itu harus membayar 20 juta poundsterling untuknya dan menjadikannya bek paling mahal yang pernah direkrut klub. Namun justru Lovren berubah jadi public enemy di Anfield.

Kesalahan demi kesalahan dilakukannya. Puncaknya, lini belakang The Reds paling dikritik musim ini dan Lovren jadi salah satu sasaran kebencian.

Dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur di Wembley pada bulan Oktober, Lovren membuat kesalahan mahal yang menyebabkan Liverpool kebobolan dua gol. Saking kesalnya, penggemar The Reds menyerang akun Instagram sang pemain dengan mengancam keluarganya dengan konsekuensi yang mengerikan.

Eka Setiawan

Video Populer

Foto Populer