Sukses


Mencicipi Kuliner Indonesia di Kampung Cristiano Ronaldo

 

Laporan eksklusif kontributor Bola.com, Reza Khomaini, dari Madeira, Portugal Bola.com, Funchal - Indonesia patut berbangga. Kendati perkembangan sepak bola Tanah Air masih jauh dari kata memuaskan, namun untuk urusan kuliner, Indonesia bisa dibilang unggul jauh di atas Portugal, yang menjadi tanah kelahiran bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo

Buktinya, di pulau Madeira yang berada di tengah-tengah samudera Atlantik, ada restoran yang menjual makanan khas Indonesia. Nama rumah makan yang menyajikan jajanan nusantara di Madeira, yakni Yummie.

Awalnya, Bola.com sedikit tak percaya dengan keberadaan resto tersebut. Maklum, di pulau dengan luas area hanya sekitar 801 kilometer persegi dan terpaut sekitar 967 kilometer dari daratan Portugal, mustahil rasanya jika mendapati makanan asli asal Indonesia.

Akan tetapi, informasi dari google menyebutkan bahwa restoran yang terletak di jalan Rua Hospital Velho 28, Funchal, itu menjual tidak hanya satu menu khas Indonesia, tetapi dua menu dengan beberapa rasa, yakni nasi goreng dan mie goreng.

Rasa penasaran serta rindu akan makanan tanah air pun memaksa Bola.com untuk mengunjungi restoran yang terletak di old town market Funchal. Siang itu, resto Yummie tengah kebanjiran order dari sejumlah pelanggan. Sang pemilik yang juga koki resto, Jon Marcelo, menyapa kedatangan Bola.com.

Menu Utama di Restoran Yummie terdapat Nasi Goreng dan Mie Goreng. (Bola.com/Reza Khomaini)

"Mohon maaf, apakah Anda dari Indonesia? Kalau iya, kami punya menu nasi goreng dan mie goreng. Silakan dicoba," ucap Jon Marcelo yang begitu ramah.

Jon sudah tidak asing lagi dengan wajah Asia Tenggara. Pria kelahiran Afrika Selatan ini mengaku pernah dikunjungi beberapa tamu dari Indonesia.

"Anda bukan orang Indonesia pertama yang datang ke resto saya. Sebelumnya pernah ada tamu asal Indonesia yang makan di sini," ujar pria yang lahir pada 13 Desember 1975 ini.

Menu khas Indonesia yang ditawarkan di resto Yummie ada dua. Keduanya merupakan menu utama. Harganya pun tergolong murah untuk sebuah rumah makan yang terletak di wilayah old town Funchal, yakni 6,90 euro atau sekitar Rp 105.000.

Menu nasi goreng dan mie goreng ditawarkan dalam berbagai rasa, seperti nasi atau mie goreng sapi, ayam, seafood, vegetarian, dan nasi atau mie goreng kebab.

"Kami sajikan dengan telur terpisah atau dicampur. Semua terserah tamu. Dan soal level pedasnya juga terserah tamu. Namun, kalau untuk orang Asia Tenggara sepertinya takarannya harus lebih banyak agar pedas," ucap Jon.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

2014

Jon mengungkapkan, keputusannya membuka usaha kuliner di kampung halaman Cristiano Ronaldo. Sebagai warga yang memiliki dua kewarganegaraan, Afrika Selatan dan Portugal, secara administrasi ia dapat untuk membuka usaha apapun.

Akan tetapi, ide awal membuka resto yang menawarkan makanan Indonesia muncul saat ia berbincang dengan temannya yang memiliki istri asal Thailand. Dari perbincangan mengenai makanan Asia Tenggara, ia mencoba mendalami makanan-makanan khas ASEAN yang cukup populer.

"Kenapa wilayah Asia Tenggara? Karena untuk makanan Tiongkok dan Jepang sudah ada di Madeira. Saya harus menawarkan hal yang berbeda. Nasi goreng dan mie goreng saya pilih karena makanan ini saya rasa populer di wilayahnya dan juga bisa diterima warga di sini," terang Jon.

Pada Oktober 2014, Jon bersama sang istri membuka rumah makan bernama Yummie. Nama tersebut dipilih dengan berbagai macam pertimbangan. Selain penyebutannya dalam bahasa Inggris yang bisa diartikan nikmat, kata mie di tiga huruf terakhir juga menandakan, restoran ini menjual mie.

Sejak dibuka, mayoritas pelanggan Yummie adalah kalangan pelajar dan usia-usia muda. Jon mengaku konsep nasi boks untuk makan siang dengan harga sedikit lebih murah dari menu utama, ternyata menarik minat kalangan pelajar untuk jajan di restonya.

"Kami buat menu khusus untuk makan siang yang lebih murah. Nasi goreng dan mie goreng dalam kotak makanan ternyata digemari kalangan pelajar," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Indonesia - Madeira

Jon sadar betul akan cita rasa makanan kawasan Asia Tenggara. Ia sudah pernah mencoba nasi goreng dan mie goreng asli buatan Indonesia. Karena itu, sebagai koki ia tidak ingin mengurangi cita rasa tersebut meski dijual di pulau terpencil di samudera Atlantik. Namun, Jon juga berpikir realistis terhadap situasi dan kondisi yang harus dilaluinya.

Untuk mendatangkan bumbu-bumbu orisinal dari Indonesia sangat sulit. Andaikan bisa didapat, harganya pun tak sebanding dengan nilai jual makanan di restorannya.

"Kalau harus pakai kecap asli Indonesia misalnya, tentu sulit dan mahal. Tidak bisa menutup dengan harga per menu 6,90 euro. Untuk menyiasatinya, saya memanfaatkan bumbu-bumbu yang ada di Madeira. Namun, semua itu tidak mengurangi cita rasa makanan khas Indonesia. Anda mau pedas, biasa, sedang, atau pedas sekali pun saya bisa buat," ujarnya.

Menurut Jon, bumbu-bumbu yang tersedia di Madeira cukup baginya untuk menyulap masakan menjadi nikmat dan penuh rasa di lidah. Untuk penyajiannya, Jon harus sedikit mengadopsi beberapa unsur Eropa ke dalam makanan. Untuk sayuran, misalnya, menu nasi goreng dan mie goreng akan disandingkan dengan salad khas Eropa.

"Kalau di Indonesia itu sayurannya kan pakai acar, di Yummie kita pakai salad, tetapi telurnya tetap telur mata sapi seperti di Indonesia," ujar Jon.

Pemilik sekaligus koki Resto Yummie, Jon Marcelo, berfoto dengan Bola.com. (Bola.com/istimewa).

Bola.com memesan dua menu utama yang disajikan Yummie. Nasi goreng ayam dan mie goreng seafood. Apa yang diutarakan Jon, 100 persen tidak meleset. Cita rasa nasi goreng dan mie goreng yang dihidangkan di Yummie benar-benar berasa kenikmatan Asia Tenggaranya.

Ada rasa pedas, sekaligus ragam cita rasa. Meski tak begitu sama dengan cita rasa di Tanah Air, namun menu nasi goreng dan mie goreng yang dijual di Yummie bisa dibilang merepresentasikan jajanan Indonesia ala bumbu Madeira.

Ke depan, Jon berharap bisa mempromosikan lebih banyak lagi kulinari Indonesia. Namun sebagai langkah awal, ia sangat ingin memberikan nuansa Nusantara di restorannya.

"Saya ingin ada ornament-ornamen dari Indonesia yang bisa saya pajang di restoran. Saya akan coba kontak Kedutaan Indonesia, semoga mereka bisa membantu membuat restoran saya lebih semakin Indonesia," harap Jon.

Baca dan saksikan berita serta vlog liputan khusus Bola.com di Madeira, tanah kelahiran Cristiano Ronaldo melalui tautan ini: Bola.com ke Madeira. 

Video Populer

Foto Populer