Mantan Presiden AC Milan Silvio Berlusconi menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak terkesan dengan penampilan Rossoneri musim ini. Bahkan, Berlusconi mengaku merasa frustrasi melihat gaya main Andre Silva dan kawan-kawan.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui, pebisnis Italia tersebut menjual AC Milan ke sebuah konsorsium China pada 2017. Namun, pemilik baru gagal membawa klub tersebut kembali ke puncak sepakbola Italia dan Eropa.
Padahal, mereka sudah menginvestasikan lebih dari 200 juta euro untuk pemain baru di musim panas lalu.
Ironisnya, Rossoneri juga memecat pelatih sebelumnya Vincenzo Montella, karena dianggap gagal. Namun, sayangnya manajer baru Gennaro Gattuso juga gagal memenuhi harapan, meskipun sempat memetik beberapa kemenangan terakhir di Serie A dan Coppa Italia.
Berbicara kepada media Berlusconi seperti menunjukkan semua frustrasinya atas hasil tim tersebut. "Saya selalu mendukung AC Milan, tapi mereka bermain dengan sistem yang salah dan itu membuat saya sakit perut," katanya.
"Saat ini tidak mungkin bersaing dengan pemilik asing. Saya tidak mampu memiliki klub papan atas karena harganya terlalu mahal. Pilihan saya (untuk menjual klub) itu menyakitkan tapi perlu."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Suka Formasi Gattuso
Berlusconi mengatakan bahwa dirinya hampir tidak bisa menyelesaikan menonton pertandingan AC Milan. Berlusconi tak bisa menikmati permainan karena tak menyukai formasi yang diterapkan Gennaro Gattuso.
Mantan pemilik Rossoneri ini mendesak Gattuso untuk bermain dengan dua striker. Sebelumnya, pelatih terdahulu Carlo Ancelotti sering menerapkan dua pemain depan.
Advertisement
Masa Kejayaan
Berlusconi sempat memimpin AC Milan sejak 1986. Di bawah kepemimpinannya, mereka menjadi salah satu klub tersukses di dunia.
Tercatat, mereka memenangkan delapan gelar Liga Italia, satu Coppa Italia, tujuh Piala Super Italia, lima Liga Champions, lima Piala Super Eropa, dua Piala Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub.