Bola.com, Paris - Kabar tidak sedap datang dari ruang ganti Paris Saint-Germain (PSG). Menurut media-media setempat, terjadi perpecahan di skuat Les Parisiens.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dkabarkan L'Equipe, saat ini terdapat dua kubu di ruang ganti PSG. Kubu pertama adalah para pemain asal Brasil yang dipimpin Dani Alves dan Neymar, sedangkan di sisi lain adalah gabungan pemain Argentina dan Uruguay pimpinan Edinson Cavani.
Sejatinya, perseteruan kedua kubu mulai tercium pada awal musim 2017-2018. Saat itu, Cavani dan Neymar terlibat pertikaian karena berebut ingin mengeksekusi tendangan penalti pada laga melawan Olympique Lyon.
Akan tetapi, kedua pemain sempat berdamai setelah menemukan kesepakatan mengenai eksekutor tendangan penalti. Bahkan, Cavani sempat melemparkan pujian kepada Neymar.
Situasi berubah selepas perayaan Natal 2017. Saat itu, Cavani dan Javier Pastore datang terlambat mengikuti sesi latihan tim setelah menjalani liburan Natal dan tahun baru, karena urusan pribadi.
Kapten PSG, Thiago Silva, justru memperkeruh suasana dengan berkata jika Pastore ingin angkat kaki dari Parc des Princes. "Pastore telah mengatakan ingin pindah kepada klub, sedangkan Cavani punya kasus berbeda," demikian komentar Thiago Silva.
Klaim sepihak Silva itu membuat Pastore naik pitam. Eks pemain Palermo itu mengaku ingin bertahan di PSG untuk waktu yang lama. Pastore tidak bisa kembali ke Paris karena istrinya yang sedang mengandung dilarang untuk terbang.
Kondisi itu semakin parah setelah pelatih Unai Emery lebih dekat dengan para pemain asal Brasil. Hal itu ditengarai menjadi alasan Angel Di Maria kesulitan menemukan menit bermain sepanjang musim 2017-2018.
Gabungan pemain dari Argentina dan Uruguay juga merasa tidak suka dengan sikap Neymar. Pemain berusia 25 tahun itu meminta izin pulang ke Brasil dengan alasan menengok saudarinya yang sakit, tetapi tertangkap basah tengah berpesta di kampung halamannya.
Meski begitu, klub dan Emery tidak menjatuhkan hukuman kepada Neymar. Padahal, akibat hal itu eks Barcelona tersebut absen pada dua pertandingan.
Perpecahan tersebut terancam dapat mengganggu persiapan Paris Saint-Germain menjelang laga menghadapi Real Madrid pada 16 besar Liga Champions 2017-2018. PSG akan menghadapi juara bertahan ajang tersebut pada 14 Februari dan 6 Maret 2018.
Sumber: Marca