Jakarta Legenda AC Milan, Paolo Maldini prihatin dengan masa depan klubnya tersebut. Maldini ragu AC Milan akan bangkit di bawah kepemilikan pengusaha Tiongkok, Yonghong Li.
Keraguan Maldini ini dinilai wajar, sebab meskipun telah menggelontorkan dana lebih dari 200 juta euro untuk membeli 11 pemain baru, I Rossoneri tetap terseok-sesok di papan tengah musim ini. Mereka tertinggal jauh dari perebutan scudetto dari rival-rival macam Napoli, Juventus, dan Inter Milan.
Advertisement
Baca Juga
“Saya sama sekali tidak tahu kapan AC Milan akan bisa berjaya lagi. Yang jelas sekarang ini tidak tampak proyek baru yang menjanjikan. Sayang sekali, kita akan menunggu lama untuk itu,” ujar Maldini kepada Radio 24, seperti dilansir Football Italia.
Maldini tidak semata menyalahkan kepemimpinan AC Milan yang baru. Menurutnya, Diavolo memang sudah hancur di masa-masa akhir era Silvio Berlusconi.
“Kendalanya adalah semakin jauh kita dari puncak, semakin lamalah kita kembali berjaya,” Maldini menjelaskan.
Sumber Liputan6.com
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kehilangan Mental Juara
Buruknya penampilan AC Milan musim ini, memaksa mereka memecat Vincenzo Montella pada 27 November 2017 lalu. Pelatih tim Primavera, Gennaro Gattuso lantas diangkat menjadi pengganti.
Namun, sejauh ini performa AC Milan masih belum menunjukkan perbaikan signifikan. Mereka masih rapuh terutama saat menghadapi tim-tim kuat atau yang sedang naik daun. Tiga kemenangan beruntun yang diraih sejak memasuki tahun 2018, tetap belum memberi garansi akan kebangkitan tim yang telah mengoleksi 18 gelar Scudetto itu.
“Mental juara dan aura yang mereka miliki sejak lama telah hilang seiring waktu, dan investasi mesti dilipatgandakan setiap tahunnya untuk memperbaiki itu,” Maldini menambahkan.
AC Milan juga sudah absen tampil di Liga Champions dalam tiga tahun terakhir. Musim ini, mereka hanya mampu berpartisipasi di Liga Europa, kompetisi “kasta kedua” di Eropa, dan itupun setelah melewati dua lawan di babak kualifikasi.
“Dalam pandangan saya, lima tahun lalu, AC Milan berada di antara lima klub top Eropa. Perlahan mereka merosot dan investasi yang seharusnya dibuat sekarang adalah sepuluh kali lipat,” tandas Maldini.
Advertisement
Ujian Lawan Lazio
Adapun hingga pekan ke-21, AC Milan baru menjangkau peringkat tujuh klasemen Serie A, dengan torehan 31 poin. Mereka masih tertinggal 12 poin dari Inter Milan yang berada di urutan empat, jatah terakhir Liga Champions yang mereka targetkan di awal musim.
Dan akhir pekan ini, Leonardo Bonucci dan kawan-kawan akan menghadapi lawan berat. Ya, mereka akan menjamu Lazio di San Siro, Minggu (28/1/2018). Di pertemuan pertama musim ini, mereka dibantai 1-4 di Olimpico.
Setelah bentrok di Serie A, kedua tim kembali akan bertemu di babak semifinal Coppa Italia tiga hari berikutnya, Rabu (31/1/2018).
“Dua pertandingan lawan Lazio akan memberi gambaran seberapa bagus tim ini,” ujar Gattuso. (Abul Muamar)