Bola.com, - Real Madrid menunjukkan keperkasaan sebagai juara bertahan Liga Champions ketika menang 3-1 atas Paris Saint-Germain (PSG) pada laga leg pertama 16 besar di Santiago Bernabeu, Rabu (14/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
Real Madrid menjamu PSG dengan bekal kurang meyakinkan. Les Merengues tampil inkonsisten sepanjang musim 2017-2018 sehingga tertinggal dari Barcelona dalam perburuan gelar La Liga.
Barcelona dan Gremio Segera Bahas Transfer Arthur https://t.co/gEKQ5HSPuT
— Bolacom (@bolacomID) February 16, 2018
Selain itu, mereka juga sudah tersingkir dari Copa del Rey. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan kalah selisih gol tandang dari Leganes pada perempat final.
Meski begitu, Real Madrid menunjukkan sebagai penguasa Liga Champions pada laga melawan PSG. Mereka mampu membalikkan prediksi bahkan setelah tertinggal lebih dulu lewat gol Adrien Rabiot.
Melihat penampilan impresif saat menghadapi PSG, Real Madrid kembali dijagokan bakal kembali menjuarai Liga Champions. Apalagi skuat asuhan Zinedine Zidane mampu menghentikan trio Edinson Cavani, Kylian Mbappe, dan Neymar.
Lantas, apa yang menjadi modal Real Madrid untuk mempertahankan trofi Liga Champions? Berikut ini adalah lima di antaranya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Senjata Rahasia Marco Asensio
Marco Asensio sempat menjadi kejutan ketika keluar sebagai pahlawan Real Madrid pada Piala Super Spanyol 2017. Saat itu Asensio mencetak dua gol Los Blancos ke gawang Barcelona.
Namun, Asensio justru gagal menampilkan permainan konsisten sepanjang musim 2017-2018. Dari 36 penampilan di berbagai ajang, 17 di antaranya Asensio turun dari bangku cadangan.
Asensio berhasil menjadi senjata rahasia Real Madrid pada laga menghadapi PSG. Pemain berusia 22 tahun itu berperan besar untuk gol kedua yang diciptakan Cristiano Ronaldo dan memberikan satu assist untuk gol Marcelo.
Advertisement
Benteng Sergio Ramos
Penampilan Sergio Ramos sepanjang musim 2017-2018 membuat banyak pihak meragukan kemampuannya. Namun, Ramos sukses mematahkan keraguan saat menghadapi PSG.
Sang kapten membuat dua penyelamatan gemilang untuk menggagalkan peluang PSG. Hebatnya, dua peluang itu memiliki kemungkinan menjadi gol yang cukup besar.
Masalah terbesar Ramos adalah inkonsistensi penampilannya. Namun, kapten timnas Spanyol itu bisa menjadi andalan untuk fase gugur Liga Champions.
Harapan Terakhir Zinedine Zidane
Liga Champions merupakan satu-satunya trofi realistis untuk Real Madrid musim ini. Bukan tidak mungkin Zinedine Zidane dipecat jika gagal mempertahankan gelar tersebut.
Padahal Zidane punya koleksi trofi mentereng selama menangani Los Blancos. Pelatih asal Prancis itu mempersembahkan delapan trofi bergengsi termasuk dua gelar Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa, dan masing-masing satu trofi La Liga serta Piala Super Spanyol.
Zidane dapat menghindari pemecatan bila sukses mempertahankan Liga Champions. Tentunya para pemain Los Blancos yang mendukung penuh sang pelatih bakal mengeluarkan kemampuan terbaik untuk meraih gelar tersebut.
Advertisement
Rekor Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo tampil inkonsisten pada ajang La Liga. Sepanjang musim 2017-2018, Ronaldo baru membukukan 11 gol dari 18 pertandingan.
Jumlah itu berbanding terbalik dengan penampilannya di Liga Champions. Kapten timnas Portugal tersebut membukukan jumlah gol yang sama dari tujuh penampilan.
Ronaldo juga selalu mencetak gol dalam tujuh pertandingan Liga Champions musim ini. Hal itu membuat Ronaldo masuk ke buku sejarah sebagai pemain pertama yang mampu melakukannya.
Sejarah di Liga Champions
Real Madrid memiliki sejarah panjang di Liga Champions. Mereka adalah kesebelasan yang paling sering memenangi ajang tersebut dengan koleksi 12 gelar.
Sejarah membuktikan Real Madrid tidak selalu dalam kondisi terbaik ketika merengkuh trofi Liga Champions. Beberapa kali Los Merengues menjadi juara setelah tampil inkonsisten pada ajang domestik.
Dalam empat musim terakhir, mereka juga sukses memenangi tiga di antaranya. Faktor itu membuat Liga Champions berada dalam darah para pemain Real Madrid.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement