Jakarta Gianluigi Buffon mengaku tak masalah pensiun dan meninggalkan Juventus pada akhir musim ini. Pasalnya, keinginan hengkang sebetulnya pernah muncul dalam diri kiper berusia 40 tahun tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Itu tak akan menjadi masalah. Keinginan hengkang muncul dua kali sebelumnya, ketika saya sedang tidak bersemangat dan tidak ingin lagi bermain bagi klub ini," ujar Buffon seperti dilansir calciomercato.
"Untungnya, situasi berubah dan saya bertahan," kata Buffon menambahkan.
Buffon sudah mengutarakan niatan pensiun pada akhir musim ini bersama Juventus. Itu artinya, Buffon bakal mengakhiri pengabdian selama 17 tahunnya bagi Juventus.
Menurut catatan statistik, Buffon telah tampil dalam 642 pertandingan bagi Juventus di semua kompetisi. Jumlah itu membuat Buffon menjadi pemain kedua dengan penampilan terbanyak bagi Juventus setelah Alessandro Del Piero (705).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Momen Terindah
Dalam 17 tahun karier bersama Juventus, Buffon tentu mengalami masa-masa indah. Kiper yang juga kapten Juve ini pun mengungkapkan momen terindah sepanjang kariernya bersama Juventus.
"Yang terindah adalah scudetto pertama dari enam rentetan scudetto yang telah saya menangkan. Trofi itu melegakan," ujar Buffon.
Buffon turut andil dalam kesuksesan Juventus meraih enam scudetto beruntun. Scudetto pertama dari enam scudetto itu diraih pada musim 2011/12.
Advertisement
Momen Terburuk
Tak hanya momen terindah, Buffon tentu mengalami momen terburuk saat bersama Juventus. Salah satunya adalah turut terdegradasi ke Serie B setelah Juventus dinilai terlibat dalam skandal pengaturan skor (calciopoli) pada musim 2006.
Namun bagi Buffon, momen terdegradasi itu bukanlah yang terburuk. "Momen terburuk adalah saat kami finis di peringkat ketujuh," ujar Buffon.
Buffon menilai, saat itu, Juventus kehilangan identitas dan kebanggaan. Buffon pun mengaku sangat sedih saat itu.
Sumber: Liputan6.com