Bola.com, Jakarta - Penampilan menawan Liverpool, terutama di pentas Liga Champions, memberi konsekuensi terhadap para pemainnya. Satu di antara yang menonjol adalah performa para pemain sayap.
Advertisement
Baca Juga
Dua sosok sentral Liverpool di area tersebut adalah Sadio Mane dan Mohamed Salah. Penampilan apik mereka di panggung Premier League dan Liga Champions, membuatnya masuk ke jajaran winger terbaik di kawasan Eropa.
Selain duo Liverpool, ada lima pemain lain yang layak mendapat penilaian sebagai pemain sayap terbaik di benua biru. Bola.com merangkumnya dari Sportskeeda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Mohamed Salah
Tak ada pihak yang menyangkal kalau Mohamed Salah menjadi satu di antara pemain yang memiliki performa menawan musim ini. Penampilan kala berkostum Liverpool sangat menanjak, dan menjadi pioner keberhasilan Liverpool memertontonkan permainan agresif.
Walhasil, sepanjang musim lalu, ia menjadi fenomena tersendiri. Pemain berusia 25 tahun tersebut mengoleksi 32 gol di pentas Premiership, plus 10 gol di layar Liga Champions. Dia juga melakukan 14 assist, plus membawa The Reds finis di posisi penutup empat besar.
Secara permainan, kalangan media di Eropa menyebut Mo Salah sebagai 'badai besar' dari sisi kanan Liverpool. Beberapa kali ia menaklukkan lawan dalam pertarungan satu lawan satu, plus seolah mencetak gol demi sebuah 'kesenangan dan menyenangkan'.
Advertisement
2. Neymar
Ia menjadi simbol dari permainan Paris Saint-Germain (PSG). Bukan sekadar berlabel pemain termahal dunia, ia beroperasi dari sisi sayap yang membuatnya tetap menjaga ketajaman.
Pada musim lalu, ia mencetak 27 gol dan 16 assist dalam 28 pertandingan. Berstatus winger, ia tak hanya melayani Edinson Cavani atau berduet dengan Kylian Mbappe. Neymar membuktikan dirinya bisa menjadi sebuah fenomena di tim raksasa Prancis tersebut.
3. Sadio Mane
Pemain asal Senegal tersebut menjadi satu di antara kunci strategi Jurgen Klopp di Liverpool. Bersama Mohamed Salah dan Roberto Firmino, Mane menjelma menjadi pesona yang mematikan.
Trisula Liverpool tersebut membuktikan diri sebagai senjata yang tak mudah diadang lawan, baik di pentas Premier League sampai Liga Champions. Sayang, Mane gagal membawa Liverpool menumpas Real Madrid pada final Liga Champions 2017-2018.
Mane mengoleksi 20 gol dan 8 assist bersama Liverpool musim ini. Catatan paling impresif terlihat di panggung Liga Champions dengan koleksi 10 gol dari sebelas pertandingan.
Advertisement
4. Raheem Sterling
Raheem Sterling mengubah dirinya menjadi pemain sayap berbahaya di bawah kendali Pep Guardiola. Sang Manajer Manchester City tersebut sanggup memberi sentuhan yang membuat Sterling sangat berkembang.
Ia menjadi profil menentukan bagi perjalanan Manchester City merengkuh trofi juara Liga Inggris musim ini. Ia mampu 23 kali merobek jala lawan, plus 12 assist bagi The Citizens dari 46 pertandingan.
5. Memphis Depay
Terbuang dari Manchester United tak membuat Memphis Depay patah arang. Pemain asal Belanda tersebut bangkit dan menjadi satu di antara winger terbaik di Eropa sepanjang musim lalu.
Depay menjelma menjadi kekuatan menawan bersama Lyon. Pesepakbola berusia 24 tahun tersebut sanggup mengoleksi 22 gol dan 16 assist dalam 51 pertandingan. Kampanye tersebut membuat Depay mendapat atensi kembali dari para pencari bakat klub-klub besar Eropa.
Bukan tak mungkin, berkat penampilan bagus bersama Lyon, Depay bisa kembali lagi ke Inggris atau mencicipi aroma La Liga Spanyol. Sepanjang musim lalu, Depay beroperasi dari sisi kiri Lyon, karena punya kaki kanan yang tajam.
Advertisement
6. Leroy Sane
Penggawa Manchester City ini saling melengkapi bersama sang kompatriot, Raheem Sterling. Bukan pekerjaan mudah bagi Leroy Sane untuk mengembangkan diri, karena tekanan dan persaingan yang kuat.
Namun, Pep Guardiola memutuskan hal yang positif. Sane bisa berkembang setelah mendapat sentuhan awal musim yang bagus. Mengoleksi 14 gol dan 17 assist, Sane menjadi dambaan bagi para striker.
7. Florian Thauvin
Florian Thauvin menemukan kembali permainan bagus setelah musim 2016-2017 tergolong tak positif. Ia menjadi pemimpin Marseille, dan berhasil membawa tim asal kota pelabuhan tersebut melaju ke final Liga Europa musim ini.
Pesepak bola berusia 25 tahun ini mampu merealisasikan fungsi strategi yang digawangi Rudi Garcia. Terbukti, ia mampu mencetak 25 gol dan 13 assist. Berkat penampilan bagus, Florian Thauvin masuk ke jajaran penggawa timnas Prancis yang akan berlaga di pentas Piala Dunia 20018.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement