Bola.com, Jakarta - Real Madrid bersua Atletico Madrid pada pentas Piala Super Eropa 2018, di Lilleküla Stadium, Tallinn, Estoni, Rabu (15/8/2018) atau Kamis (16/8/2018) dini hari WIB. Ketiadaan Cristiano Ronaldo menjadi atensi utama, yang membuat publik berharap akan ada bintang lain yang muncul menjadi penentu.
Advertisement
Baca Juga
Jika menilik kondisi terkini, magnet Cristiano Ronaldo sudah mulai terkikis. Setidaknya, sisi ofensif Real Madrid sudah mulai mendapatkan ritme lagi setelah sebelumnya sempat tersumbat.
Pada area Atletico Madrid, hilangnya CR7 menjadi kesempatan bagi para penggawa Los Rojiblancos agar bisa tampil lepas. Tak pelak derbi Madrid di kota Tallinn menjadi panggung bagi para calon pengganti nama besar Cristiano Ronaldo di pentas La Liga dan Liga Champions musim depan.
Beberapa nama layak mendapat porsi atensi. Namun, yang paling berpeluang adalah mereka yang berstatus sebagai penyokong alias para gelandang. Memang, dua tim memiliki bomber tunggal yang mumpuni, yakni Karim Benzema (Real Madrid) dan Diego Costa (Atletico Madrid).
Sayang, inkonsistensi dua bomber tersebut menjadi 'penyakit' yang bisa membuat tim mereka rugi. Benzema dan Costa terkadang tak bisa berkreasi karena status striker murni yang hanya bisa berharap limpahan dari para gelandang.
Nah, pemain dengan fungsi terakhir itulah yang punya kans menjadi penentu pada laga dini hari nanti WIB. Sosok seperti Isco, Marco Asensio dan Gareth Bale menjadi andalan bagi Real Madrid. Nama terakhir sudah membuktikan diri memiliki kelayakan menjadi pengganti sosok Cristiano Ronaldo.
Pada sesi pramusim di Amerika Serikat, peran Gareth Bale menjadi sentral. Winger asal Wales tersebut mampu memberikan permainan yang konsisten, terutama dalam mengkreasi serangan.
Pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui mengakui timnya bakal menggantungkan diri dengan performa para gelandang. Ia tak menyangkal masih kesulitan mengembangkan ketajaman Karim Benzema di saat tak banyak pilihan di posisi pemain bernomor 9.
Walhasil, Julen Lopetegui tak ingin mengubah peran para pemain gelandang bertipikal agresif agar bisa membantu 'menyusahkan' lini pertahan Atletico Madrid. Sosok Bale, Asensio dan Isco akan mendapat bantuan membuka ruang dengan keberadaan Toni Kroos dan Casemiro.
Komposisi ideal lini kedua Real Madrid tersebut mendapat tantangan dari sang rival sekota. Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone menegaskan, gol timnya akan berasal dari seluruh titik.
Simeone mengungkapkan, desain timnya musim ini tak ingin memusatkan pada satu pemain untuk merobek jala lawan. Tak heran, ancaman tersebut mengindikasikan tak semata datang dari Diego Costa.
Para pemain seperti Antoine Griezmann, Thomas Lemar, Saul, Koke sampai Rodrigo akan mendapatkan peran khusus. "Bersua Real Madrid di pentas yang sesungguhnya menjadi penantian yang terealisasir. Ini momen yang tepat, sekaligus tantangan bagi kami. Seluruh pemain siap mencetak gol, dan memberi trofi berikutnya bagi fans," tegas Simeone, di El Mundo Deportivo.
Kesamaan taktik ala Julen Lopetegui dan Diego Simeone membuat konsentrasi menjadi harga mati. Inkonsistensi bisa berakibat kesalahan yang membuat seluruh taktik buyar.
"Saya yakin dengan apa yang kami miliki sekarang. Tak perlu melihat hasil pramusim, karena laga yang sebenarnya bakal terjadi hari ini," tegas Koke. Gelandang timnas Spanyol tersebut mengaku memiliki perasaan baik, dan biasanya itu penanda positif.
"Real Madrid tampil superior, tapi sepertinya karena sosok Ronaldo. Sekarang mereka akan berjuang sendiri, dengan pelatih yang baru. Jadi, kesempatan menang terbuka lebar," sebut Koke.
Ucapan bernada ancaman tersebut membuat lini belakang tak boleh lengah. Komposisi Dani Carvajal, Sergio Ramos, Raphael Varane dan Marcelo tak bisa sesuka hati merangsek ke depan. Faktor keseimbangan menjadi hal terpenting.
Bek Atletico Madrid, Juanfran juga ikut mengirim warning kepada rekan-rekannya. "Saya yakin kami akan tertekan, tapi berharap tak sepanjang pertanidngan," kata sang pemain bertahan.
Laga malam ini menjadi momen bagi kedua tim. Real Madrid bisa berstatus tim pertama yang mampu mengangkat trofi Piala Super Eropa sebanyak tiga kali secara beruntun. Sementara Atletico Madrid menuai modal berharga, yakni mampu menaklukkan Real Madrid pada dua pertemuan terakhir.
Terkait koleksi trofi, Real Madrid bisa sejajar dengan AC Milan dan Barcelona sebagai peraih terbanyak. Saat ini AC Milan dan Barcelona mendapat lima trofi, sementara Real Madrid berselisih satu piala.
"Tentu saja kami ingin menang, dan tim sudah siap untuk itu. Atletico tim besar dengan pemain yang berkualitas tinggi. Saya harus memastikan kondisi fisik dan psikolgi pasukanku dalam kondisi bagus," ungkap Lopetegui.
Komentar pelatih Real Madrid tersebut mendapat respons dari Diego Simeone. Sang entrenador Atletico Madrid ini menganggap laga kontra Real Madrid menjadi ajang 'pelampiasan' terhadap apa yang sudah mereka terims sepanjang laga pramusim.