Sukses


Luis Enrique Sukses Mengembalikan Kebesaran Nama Timnas Spanyol

Jakarta - Timnas Spanyol seakan kembali ke trek di UEFA Nations League. Kemenangan 2-1 atas Inggris dan 6-0 atas Kroasia menjadi sinyal bangkitnya Spanyol dari kegagalan di Piala Dunia 2018.

Setelah meraih hasil mengecewakan di Piala Dunia 2018, dimana Spanyol terhenti di 16 besar setelah kalah adu penalti lawan tuan rumah Rusia, Spanyol mencoba untuk kembali menjadi penguasa di Eropa bahkan dunia. Langkah pertama untuk kembali bangkit dimulai di UEFA Nations League, sebuah kompetisi yang menjadi pengganti untuk kualifikasi Piala Eropa.

Asa itu mulai dilambungkan saat Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) menunjuk Luis Enrique sebagai pelatih definitif. Sebelumnya Timnas Spanyol dilanda kemelut yang cukup mengejutkan.

Soalnya, RFEF mencopot Julen Lopetegui satu hari jelang kick off Piala Dunia. Itu dilakukan karena Lopetegui diam-diam menjalin kesepakatan untuk menjadi pelatih Real Madrid.

Spanyol pun langsung ambil langkah cepat dengan menunjuk Fernando Hierro. Namun Hierro belum matang menjadi pelatih karena jam terbangnya belum banyak. Ini pula yang membuatnya langsung mengundurkan diri usai Spanyol gagal melaju jauh di Piala Dunia 2018.

Banyak yang menyayangkan keputusan mendadak Presiden RFEF, Luis Rubiales yang mencopot Lopetegui dari kursi pelatih. Publik Spanyol sempat berharap agar Lopetegui diberi waktu untuk melatih Spanyol dulu di Piala Dulu sebelum dipecat. Namun nasi sudah menjadi bubur.

Bagi Rubiales, harga dirinya sebagai presiden RFEF harus tetap dihormati. Dia tak mau dibohongi dari belakang oleh Lopetegui meski dengan risiko Spanyol tanpa nakhoda definitif di Piala Dunia lalu.

Gelandang Timnas Spanyol, Marco Asensio (kiri), meluapkan kegembiraan usai mencetak gol ke gawang Kroasia, pada laga UEFA Nations League Liga A Grup 4, Selasa (11/9/2018) waktu setempat, di Stadion Manuel Martinez Valero, kota Elche.  (AFP / Jose Jordan)

Rubiales pun lalu menunjuk Luis Enrique. Pemilihan Enrique ternyata mencuatkan banyak keraguan. Meski sukses bersama Barcelona, namun banyak yang meragukan kehadiran Enrique.

Enrique menjadi pilihan alternatif terakhir bagi Rubiales untuk menjadi arsitek Timnas Spanyol. Sebenarnya, dia menginginkan Roberto Martinez yang kini masih menjadi pelatih Belgia. Lalu ada nama Michel dan Quique Sanchez Flores. Setelah dipertimbangkan, Enrique dianggap sebagai opsi terbaik.

Jurnalis senior media Spanyol, as, Alfredo Relano menilai Enrique sebagai perjudian bagi Luis Rubiales. Itu diungkapkannya dalam kolom opini di as.

"Dia pelatih bagus, muda dan enerjik. Tapi dia juga kurang bisa berdiplomasi. Masa lalunya juga diisi oleh hal-hal yang ekstrem," kata Relano.

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Jawaban Enrique

Kemenangan 2-1 atas Inggris dan 6-0 atas Kroasia menjadi awal yang manis bagi Enrique. Setidaknya, ini sedikit membungkam kritikan dan keraguan terhadapnya.

Inggris dan Kroasia bukan lawan yang enteng untuk dikalahkan di UEFA Nations League. Inggris sempat lolos ke semifinal Piala Dunia 2018, sedangkan Kroasia merupakan finalis Piala Dunia 2018.

Memang, kiprah Enrique masih terlalu dini. Namun, Enrique mulai menyampaikan pesan yang jelas soal formasi seperti apa yang diinginkannya di Timnas Spanyol.

Eks Barcelona ini lebih mengandalkan pemain muda seperti Saul Niguez, Rodrigo dan Marcos Alonso. Nama-nama baru seperti Jose Gaya dan Dani Ceballos juga mengemuka di tangan Enrique.

Lebih menggembirakan lagi, tak seperti yang diduga banyak orang, Enrique tak membeda-bedakan antara pemain Real Madrid dengan pemain Barcelona. Bahkan saat Spanyol diperkuat 6 pemain Real Madrid, Enrique tak mempermasalahkan. Jika dilihat dari masa lalunya yang sangat dekat dengan Barcelona, ini tentu mengejutkan.

"Mereka (pemain Real Madrid) itu pemain asal Spanyol dan itu saja. Mereka berasal dari Madrid dan itu kelihatannya bagus. Saya hanya melihat jersey Spanyol saja," kata Enrique.

"Banyak persaingan. Saya senang mereka membuat ini menjadi sulit buat saya dalam memilih, saya terima tantangan mereka."

Enrique pun tak asal-asalan memilih pemain. Contohnya saat memilih Dani Ceballos. Dia mengaku sudah memantau Ceballos sejak main di Spanyol U-21. "Saya sering melihat penampilannya di Spanyol U-21. Dia pemain yang berbeda," kata Enrique.

3 dari 3 halaman

Penerus del Bosque

Timnas Spanyol dipastikan ingin kembali merasakan tangan dingin pelatih seperti di era Vicente del Bosque. Dengan segudang talenta yang dimiliki Spanyol, dibutuhkan pelatih berkelas agar Timnas Spanyol bisa kembali mendominasi di kancah sepak bola Eropa dan dunia.

Terbukti, Spanyol tanpa arah saat gagal di Piala Dunia lalu dengan pelatih yang tidak mumpuni. Mungkinkah Enrique bakal jadi penerus Del Bosque yang begitu cemerlang dengan Spanyol?

Perjalanan Enrique masih jauh. Setidaknya, dia bisa membuktikan kehebatannya di UEFA Nations League. Ajang ini menjadi tes yang pas bagi kehebatan Enrique di Timnas Spanyol.

Dia masih 10 hari bersama timnas Spanyol. Namun dia sudah mencuatkan harapan besar bagi publik Spanyol. Enrique sendiri mengaku sangat berterima kasih kepada pemain yang menunjukkan komitmen besar dengan Timnas Spanyol.

"Apa yang paling saya suka dalam 10 hari ini yaitu sikap pemain. Dari apa yang saya lihat, tak peduli hasilnya, saya suka sekali," kata Enrique.

Video Populer

Foto Populer