Jakarta - Bek Juventus, Leonardo Bonucci, mengaku menyesal pernah meninggalkan Bianconeri pada awal musim lalu. Menurutnya, keputusan itu ia ambil dalam keadaan emosi.
Bonucci sebelumnya membela Juventus selama tujuh musim pada 2010-2017. Bek internasional Italia itu memenangi enam scudetto, tiga titel Coppa Italia, tiga titel Piala Super Italia, dan dua kali ke final Liga Champions bersama Juventus.
Baca Juga
Paulo Fonseca: Milan Main Aman saat Melawan Juventus, tapi Masih Bisa Rebut Scudetto kok
Milan Vs Juventus 0-0, Locatelli: Mendingan Hasil Imbang Ini daripada Drama Skor 4-4 Melawan Inter
Jelang Debut Hadapi Napoli, Claudio Ranieri Bicarakan Alasan Keterpurukan AS Roma: Skuad Bagus Kok, Masalah Mentalitas?
Advertisement
Namun, ia kemudian memilih pindah ke rival abadi, AC Milan. Hal ini karena ia terlibat perseteruan dengan Pelatih Massimiliano Allegri.
"Dengan kedewasaan, itu menjadi jelas: Anda berjabat tangan, dan melihat bersama menuju tujuan yang sama. Semua bakat yang dimiliki pelatih adalah kecerdasan, dan ini memungkinkan Allegri tahu bagaimana mengelola ruang ganti sama pentingnya dengan Juventus," kata Bonucci seperti dilansir Soccerway.
"Pergi adalah pilihan yang sulit, yang diambil dalam momen kemarahan. Pengalaman ini telah mengajariku bahwa pada saat marah, naluri dapat membuat kita membuat pilihan yang salah."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Frustrasi
Bonucci menjelaskan, ia sempat frustrasi di Juventus saat berseteru dengan Allegri.
"Hal-hal yang terjadi selama empat bulan terakhir di Juventus saat itu telah menyentuhku pada tingkat kebanggaan, pada tingkat pribadi, dan aku tidak cukup baik," Bonucci menambahkan.
Musim ini, Bonucci kembali ke Juventus. Ia juga membantu klub itu meraih delapan kemenangan beruntun di Serie A.
Advertisement