Bola.com, Jakarta - Masa bulan madu Ole Gunnar Solskjaer bersama Manchester United ternoda. Titik noktah negatif tersebut justru terjadi pada pertandingan krusial, yakni fase knock-out Liga Champions 2018-2019. Paris Saint-Germain (PSG) menjadi tim pertama yang menghentikan kiprah bagus sang caretaker.
Pada Leg 1 Babak 16 Besar Liga Champions, dini hari tadi WIB, Ole Gunnar Solskjaer harus menyaksikan anak asuhnya terjungkal di markas sendiri, Stadion Old Trafford. Dua gol dari sepakan Presnel Kimpembe pada menit ke-53 dan Kylian Mbappe (60'), membuat wajah Ole Gunnar Solskjaer berkerut.
Baca Juga
Advertisement
Ia paham, perjuangan Marcus Rashford dkk bakal semakin terjal, karena pertemuan kedua berlangsung di kandang PSG. Selain kekalahan, Ole Gunnar Solskjaer juga harus merelakan Anthony Martial dan Jesse Lingard cedera, plus kartu merah Paul Pogba.
Andai tiga pemain tersebut tak bisa merumput, misi bakal semakin sulit. Maklum, mencetak tiga gol tanpa kebobolan agar Manchester United lolos ke babak perempat final, bukan tugas mudah.
Ole Gunnar Solskjaer sadar, banyak kekurangan dari anak asuhnya. "PSG memiliki momentum setelah gol pertama, dan berhasil menguasai pertandingan. Kami tak bermain di level yang sesungguhnya, dan itu harus kami ubah pada perjumpaan kedua," terangnya.
Rencana Ole Gunnar Solskjaer sudah dibaca Pelatih PSG, Thomas Tuchel. Ia mengaku wajar jika Manchester United berinisiatif bangkit, lalu ingin menguasai pertandingan agar bisa mencetak tiga gol. "Satu yang pasti, kami layak menang," tegasnya.
Berikut ini beberapa catatan seusai laga Manchester United Vs PSG:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fakta-fakta
1. Ole Gunnar Solskjaer mencatat kekalahan pertama sebagai bos Manchester United setelah 12 pertandingan di seluruh kompetisi. Buruknya, kekalahan ini menjadi skor terbesar Manchester United di rumah sendiri pada ajang Eropa.
2. PSG menjadi tim pertama asal Prancis yang menaklukkan Manchester United di Old Trafford, pada turnamen antarklub Eropa.
3. Sejak musim 2016-2017, hanya Cristiano Ronaldo (16 gol) yang mampu mencetak gol lebih banyak pada fase knock-out Liga Champions, dibanding Kylian Mbappe (7 gol).
4. Kylian Mbappe menjadi pemain ketiga yang mampu mencetak gol pada tiga laga away ke Inggris di pentas Liga Champions. Ia mengikuti jejak Luis Enrique dan Edin Dzeko.
5. Statistik mencatat, 34 tim yang kalah pada leg pertama fase knock-out Liga Champions di rumah sendiri dengan kebobolan dua gol atau lebih, bakal gagal ke fase berikutnya.
6. Ole Gunnar Solskjaer menjadi manajer kedua Manchester United yang mengalami kekalahan pada pengalaman pertama di pentas Liga Champions, setelah Louis Van Gaal.
7. Angel Di Maria mencatat dua assist di Liga Champions untuk kali ketiga, dan kali pertama sejak September 2013. Kala itu, ia membela Real Madrid saat bersua Galatasaray.
8. Gigi Buffon menjadi pemain keempat yang tampil di pentas Liga Champions pada usia 41 tahun, setelah Marco Ballotta, Marck Schwarzer dan Oleksandr Shovkovskiy. Bahkan, Buffon sudah melakoni debut saat Marcus Rashford dan Kylian Mbappe, belum lahir.
Sumber: BBC
Advertisement