Bola.com, Jakarta Sudah menjadi pemandangan umum bagi para manajer untuk kembali ke mantan klub mereka setelah berselang beberapa tahun. Biasanya, pelatih yang memutuskan kembali punya ikatan yang kuat dengan bekas klubnya.
Sebagai contohnya adalah Jose Mourinho dan Roberto Mancini. Kedua pelatih papan atas tersebut pernah melakukannya di Chelsea dan Inter Milan.
Baca Juga
Advertisement
Mourinho memutuskan kembali ke Chelsea pada 2013 setelah hengkang dari klub pada 2007 silam. Sementara itu, Mancini pulang ke Inter pada 2014 setelah meninggalkan klub pada 2008 lalu.
Namun, ada juga manajer yang kembali ke klub yang mereka tinggalkan pada musim yang sama. Kasus itu ternyata terjadi di beberapa klub besar Eropa musim ini.
Berikut ini lima pelatih yang pergi dan bergabung kembali dengan klub pada musim yang sama seperti dilansir Fox Sports Asia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Chris Hughton
Chris Hughton saat ini sedang melakukan pekerjaan yang bagus di Premier League bersama Brighton dan Hove Albion. Namun pada 2008, sebelum ia menjadi manajer tetap, Hughton adalah bagian dari staf pelatih Newcastle di bawah manajer Kevin Keegan.
Pada musim 2008/09, Newcastle memecat Keegan setelah menjalani start yang buruk dan Hughton ditunjuk sebagai manajer sementara. Namun, The Magpies menelan kekalahan dalam empat pertandingan pertamanya dan dia mengundurkan diri.
Joe Kinnear kemudian mengambil alih setelah Hughton mengundurkan diri. Namun, Newcastle terancam terdegradasi setelah mereka hanya menang lima, imbang sepuluh kali dan kalah sebelas kali di bawah asuhannya. Pada bulan Februari, Kinnear harus dirawat di rumah sakit karena masalah jantung dan Hughton ditunjuk kembali sebagai manajer sementara.
Tugas kedua Hughton pada musim yang sama hanya berlangsung selama enam pertandingan di mana mereka hanya memenangkan satu pertandingan, imbang dua kali dan kalah tiga kali. Dengan degradasi semakin mendekat, Hughton kemudian digantikan oleh legenda klub Alan Shearer. Namun, dengan hanya satu kemenangan, dua hasil imbang dan lima kekalahan di bawah Shearer, Newcastle benar-benar turun kasta.
Musim berikutnya, Hughton kembali ditunjuk sebagai manajer sementara. Namun, setelah start yang mengesankan di Championship, ia menjadi manajer permanen dan memimpin tim kembali ke Premier Legue sebagai pemenang Championship dengan 102 poin.
Advertisement
Giuseppe Iachini
Palermo dikenal sebagai klub yang menemukan permata seperti Edinson Cavani, Paulo Dybala dan Andrea Belotti. Namun, mereka sudah melakukan 48 pergantian manajer di abad ke-21 saja.
Palermo sudah merekrut, memecat, dan mempekerjakan kembali beberapa manajer selama delapan belas tahun terakhir. Salah satunya adalah mantan manajer Swansea City, Francesco Guidolin yang pernah bertugas di klub selama empat periode terpisah di Palermo antara 2004 dan 2008. Bahkan, Guidolin sempat bertugas dua kali secara terpisah di musim yang sama.
Nama lainnya adalah Giuseppe Iachini. Iachini menjadi manajer Palermo pada September 2013 dan secara mengejutkan, ia berhasil memimpin tim selama lebih dari dua tahun sebelum dipecat pada November 2015.
Pemilik Palermo Maurizio Zamparini kemudian menunjuk Davide Ballardini sebagai penerus Iachini tetapi setelah Ballardini dipecat pada Januari 2016, Zamparini mengangkat dan memecat tiga manajer yang berbeda pada Januari sampai Februari 2016 sebelum mengangkat kembali Iachini sebagai manajer pada 15 Februari.
Kisah itu tidak berakhir sampai di sana saja karena Iachini dipecat pada 10 Maret dan penggantinya Walter Novellino juga dipecat setelah menjalani empat pertandingan. Percaya atau tidak, manajer yang ditunjuk Zamparini berikutnya adalah Ballardini yang direkrut dan dipecat sebelumnya di musim yang sama.
Javier Calleja
Javier Calleja mengambil alih Villarreal pada September 2017 dan memimpin tim finis kelima di liga pada akhir musim 2017/18. Namun, pada Desember 2018, ia dipecat setelah menjalani start yang buruk sehingga klub berada di urutan ke-17 di klasemen liga tepat di atas zona degradasi.
Calleja digantikan oleh Luis Garcia tetapi musim Villarreal berubah menjadi lebih buruk karena hanya menang satu kali dari sembilan pertandingan di liga. Hanya lima puluh hari setelah Calleja dipecat, Villarreal memanggilnya kembali dengan klub berada di tempat ke-19.
Villarreal pada akhirnya berhasil keluar dari zona degradasi pada periode kedua Calleja di klub dan mereka juga bermain cukup bagus di Liga Europa. Mereka mengalahkan Sporting di babak 16 besar dan unggul 3-1 melawan Zenit Saint Petersburg sebelum pertandingan leg kedua di kandang.
 Â
Advertisement
Leonardo Jardim
Leonardo Jardim adalah master dalam mengembangkan para pemain muda berbakat. Dia menunjukkan itu di Sporting dan kemudian naik level di Monaco dengan memenangkan Ligue 1 dan mencapai semifinal Liga Champions pada 2016/17.
Jardim mampu membuat Monaco bersaing meski mereka harus kehilangan pemain kuncinya setiap musim. Namun, pada musim 2018/19, Moncao harus kehilangan banyak pemain kunci dan dampaknya sangat buruk.
Pada 11 Oktober, Jardim dipecat setelah timnya meraih satu kemenangan dari sebelas pertandingan di liga dan berada di urutan ke-19 di klasemen liga. Monaco menggantikan Jardim dengan mantan pemain mereka, Thierry Henry dan ini pengalaman pertama Henry menjadi manajer sehingga ia mendapat tekanan besar untuk memberikan hasil positif.
Di bawah Henry, Monaco memainkan 20 pertandingan, menang empat kali dan kalah sebelas kali. Mengingat klub masih berada di zona degradasi, Jardim diangkat kembali pada tanggal 25 Januari dan ia berhasil mengeluarkan tim dari zona degradasi dengan tiga kemenangan dan empat hasil imbang dalam tujuh pertandingannya. Saat ini, Monaco berada di urutan 17 dan enam poin di atas zona degradasi.
Zinedine Zidane
Setelah memenangkan sembilan trofi dalam dua setengah musim termasuk tiga gelar Liga Champions secara beruntun, Zinedine Zidane mengundurkan diri dari Real Madrid pada musim panas lalu.
Cristiano Ronaldo juga mengikuti Zidane dengan meninggalkan Real Madrid. Julen Lopetegui ditunjuk menggantikan Zidane tetapi setelah kalah enam kali dari 14 pertandingan, ia dipecat dan digantikan oleh Santiago Solari. Performa Real Madrid membaik di bawah Solari tetapi hasil buruk dari Februari membuat klub tersingkir dari Liga Champions, Copa del Rey dan juga tertinggal dua belas poin di belakang pimpinan klasemen Barcelona.
Setelah tersingkir dari Liga Champions, sudah jelas bahwa Solari tidak akan bertahan lebih lama dan Jose Mourinho mulai dikaitkan dengan kembali ke kursi manajerial. Namun, Real Madrid mengangkat kembali Zidane.
Zidane dikabarkan hanya setuju kembali ke klub jika diberikan kendali penuh atas kegiatan transfer klub. Ini artinya, kemungkinan akan ada beberapa transfer besar di Real Madrid pada musim panas mendatang.
Sumber: Bola.net
Advertisement