Sukses


6 Pemain Berkelas di Musim 2018-2019 yang Tak Beruntung Membela Timnas Negaranya

Bola.com, Jakarta - ​Jeda internasional di bulan Maret akan berakhir pekan ini. Laga-laga persahabatan dan Kualifikasi Piala Eropa 2020 mewarnai jeda internasional bulan ini. Sayang, tidak semua pemain yang bermain bagus dengan klubnya menikmati jeda internasional bersama timnas.

Sejumlah pemain yang musim ini memperlihatkan penampilan hebat dengan klubnya tak dipanggil masuk timnas.

Alasannya beragam. Mulai dari urusan selera pelatih hingga masalah di luar lapangan yang membuat mereka kehilangan kesempatan membela timnas negaranya masing-masing.

Situs 90min mencatat sekurangnya ada enam pemain berkelas yang tak beruntung tampil membela timnas. Siapa saja mereka?

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Clement Lenglet

Bek berusia 23 tahun sudah memperlihatkan konsistensi bermainnya selama tiga tahun: dua tahun dengan Sevilla dan semusim dengan Barcelona. Namun, hal tersebut tampaknya tidak cukup meyakinkan Didier Deschamps, pelatih Timnas Prancis.

Clement Lenglet masih harus bersabar menanti panggilan pertamanya membela Timnas Prancis senior. Saat ini, Deschamps masih lebih memercayai Raphael Varane dan rekan setim Lenglet di Barcelona, Samuel Umtiti, untuk mengawal lini belakang Prancis.

3 dari 7 halaman

Matteo Guendouzi

Musim pertama dilalui Matteo Guendouzi dengan baik di Arsenal. Sama sekali tidak ada perasaan gugup bagi pemain berusia 19 tahun bermain untuk The Gunners, setelah ditransfer dari Lorient. Unai Emery selalu memberinya kesempatan bermain dibanding gelandang yang sudah berada di Arsenal terlebih dahulu, Mohamed Elneny.

Sayang, persaingan ketat di lini tengah Prancis menyulitkannya untuk masuk ke dalam skuat timnas terkini. Kendati demikian, usia Guendouzi masih muda. Masih banyak kans untuknya dipanggil masuk Timnas Prancis.

4 dari 7 halaman

Aaron Wan-Bissaka

Namanya sedang menjadi buah bibir pembicaraan di Inggris. Selain dihubungkan dengan klub-klub besar, bek kanan Crystal Palace juga diyakini dapat menembus masuk skuat utama Timnas Inggris arahan Gareth Southgate.

Akan tetapi, pemain berusia 21 tahun itu tidak dipanggil Southgate dalam skuat terkini. Wan-Bissaka masih harus bersabar menantinya dan saat ini fokus membela Timnas Inggris U-21.

5 dari 7 halaman

Houssem Aouar

Promosi ke tim utama Olympique Lyonnais pada tahun 2017, Houssem Aouar langsung meyakinkan Bruno Genesio untuk lebih banyak memberinya kesempatan bermain. Aouar gelandang serba bisa yang memiliki ketenangan dalam permainannya.

Kemampuan tekniknya hebat dan dia sangat tenang kala mengontrol bola. Deschamps seharusnya coba mengujinya di Timnas Prancis. Tapi - barangkali - usianya masih muda, 20 tahun, Aouar diharapkan berkembang terlebih dahulu di Timnas Prancis U-21.

6 dari 7 halaman

Aymeric Laporte

Didier Deschamps pernah berkata tidak memanggil Aymeric Laporte ke dalam skuat Prancis karena punya bek dengan tipikal bermain sepertinya. Kendati demikian, alasan itu dipertanyakan karena Laporte sedianya layak dipanggil masuk Timnas Prancis.

Selama tujuh tahun, dari Athletic Club Bilbao hingga Man City, Laporte tampil mengesankan dengan kemampuannya bertahan dan membangun serangan dari belakang. Selama itu juga ia tidak dipanggil Deschamps.

7 dari 7 halaman

Sebastien Haller

Media lebih banyak menyoroti kinerja Luka Jovic bersama Eintracht Frankfurt, tapi, mereka lupa jika Jovic bisa sebagus sekarang ini berkat andil tandemnya di lini depan, Sebastien Haller.

Striker berusia 24 tahun menjadi 'tembok pemantul' bagi Jovic dalam menarik perhatian bek-bek lawan, hingga Jovic lebih leluasa bergerak. Haller telah mencetak 14 gol dan memberi sembilan assists di Bundesliga.

Sayang, semua itu tidak mampu meyakinkan Deschamps untuk memanggilnya ke Timnas Prancis. Nasib Haller sama seperti Alexandre Lacazette dan Wissam Ben Yedder - bagus dengan klub dan tidak dipanggil masuk timnas.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer