Bola.com, Amsterdam - Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, memuji Frenkie De Jong saat timnya ditahan Ajax 1-1 pada leg pertama perempat final Liga Champions 2018-2019, Kamis (11/4/2019) dini hari WIB. Dia mengklaim De Jong menjadi nyawa permainan Ajax pada laga tersebut.
Dengan materi pemain yang lebih baik, Juventus diyakini bisa menguasai permainan selama 90 menit. Namun, prediksi tersebut meleset. Sang juara bertahan Serie A itu justru dipaksa mendekam di daerah pertahanannya sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Pemandangan aneh lainnya dalam pertandingan tersebut berupa keleluasaan De Jong dalam mengatur ritme permainan Ajax. Pemain yang akan ke Barcelona pada musim depan itu nyaris tak mendapat gangguan berarti dari para pemain Juventus.
Allegri sadar dengan kualitas De Jong, bahkan sudah menempatkan satu pemain untuk membatasi ruang geraknya. Tapi, pemain Timnas Belanda tersebut cukup cerdik untuk mengatasinya.
"Ajax biasanya memindahkan De Jong ke sisi kirinya, kanan kami, jadi Bernardeschi sebenarnya ditugaskan untuk menjaganya," ujar Allegri kepada Sky Sport Italia setela pertandingan.
"Dia menyadari itu dan mulai berkeliaran di sisi lainnya, sehingga salah satu striker kami harus menjaganya. De Jong merupakan sumber dari pergerakan Ajax," lanjut pelatih Juventus asal Italia itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Kegagalan Menang
Ada banyak faktor yang bisa digunakan Allegri untuk dijadikan alasan kegagalan Juventus meraih kemenangan. Mulai dari agresivitas permainan Ajax hingga kegagalan para pemainnya memanfaatkan ruang yang ditinggal oleh tuan rumah.
"Ada banyak pemain mereka yang mendapat kartu kuning, bermain agresif hingga membuat beberapa ganjalan yang berbahaya, tapi kami tak mampu membuat masalah untuk mereka dari pergerakan kami," tambah Allegri.
"Bernardeschi dan Matuidi sempat membuat pergerakan yang bagus di awal dan Ajax maju ke depan hingga meninggalkan sedikit pemain di belakang, jadi kami seharusnya bisa lebih memanfaatkan situasi seperti itu," tandasnya.
Sumber: Bola.net
Advertisement