Bola.com, Jakarta - Beberapa kompetisi, terutama di kawasan Eropa, bakal berakhir. Namun, bukan berarti keriuhan di dunia sepak bola langsung hilang. Sebaliknya, nuansa lain bakal datang, yakni periode bursa transfer pemain musim panas 2019.
Periode ini menjadi satu di antara yang ditunggu para fan masing-masing klub. Mereka bakal penasaran tentang siapa pemain anyar yang bakal datang, atau siapa yang harus terdepak dari tim.
Baca Juga
Advertisement
Selain persona, unsur besarnya bayaran dan transfer menjadi sisi yang tak bisa dilupakan begitu saja. Publik bakal menunggu siapa yang menyandang pemain dengan banderol tertinggi alias termahal.
Bicara tentang nilai transfer, tak bisa lepas begitu saja dengan cara membayar. Beragam varian menjadi alternatif klub, seperti pembayaran tunai, barter, berbagi beban gaji sampai menggunakan saluran cicilan.
Sepanjang sejarah bursa transfer, ada beberapa hal menarik terkait tata cara pembayaran transfer seorang pesepak bola. Berikut ini beberapa di antara yang layak membuat Sahabat Bola.com tersenyum simpul:
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembayaran Transfer Unik 1
John Barnes
John Barnes dikenal sebagai legenda Liverpool yang juga andalan timnas Inggris. Pada usia 17 tahun, Barnes, yang sedang membela klub Sudbury, dibeli klub Inggris lainnya, Watford.
Semua itu berlatar permainan apik pemain, yang kala itu diprediksi bakal menjadi sosok legendaris. Uniknya, proses transfer Barnes dari Sudbury ke Watford dibayar dengan satu set baju olahraga.
Zat Knight
Zat Knight, pemain asal Inggris yang berposisi sebagai bek diboyong Fulham dari klub Rushall Olympic pada 1999. Meski saat itu ia berstatus bebas transfer, Fulham mengirimkan 30 potong baju olahraga sebagai itikad baik.
Â
Advertisement
Pembayaran Transfer Unik 2
Ian Wright
Mantan pemain timnas Inggris, Ian Wright punya cerita unik terkait perpindahannya. Ia pernah merasakan proses transfer dari klub amatir Greenwich Borough menuju klub Palace pada 1985.
Saat itu, ia dibayar dengan satu set timbangan. Sebuah pembayaran yang tak lazim, meski akhirnya disetujui. Hasilnya, Wright menjelma menjadi bomber maut, dan melegenda bersama Arsenal serta Timnas Inggris.
Ernie Blenkinsop
Ernie Blenskinsop adalah pesepak bola Inggris yang berposisi sebagai bek kiri. Ia pernah membela timnas Inggris dengan caps yang cukup banyak, yakni sebanyak 26 kali.
Pada awal masa kariernya sebagai pesepak bola, ia bermain untuk klub asalnya, Cudworth. Pada 1921, ia dibeli Klub Hull City dengan proses trasnfer yang unik, yakni dengan satu tong minuman bir yang dibagikan kepada mantan rekan setimnya.
Â
Â
Pembayaran Transfer Unik 3
Gary Pallister
Pesepak bola asal Inggris yang pernah bermain untuk Manchester United, Gary Pallister, dibeli dengan seperangkat peralatan latihan. Hal itu terjadi dalam sebuah proses transfer dirinya dari Billingham menuju Middlesbrough.
Kala itu, Pallister berusia 19 tahun. Namun, transfer unik tersebut menjadi keputusan tepat, karena ia mampu menjadi bek tengah tangguh Manchester United.
Marius Cioara
Marius Cioara merupakan pemain asal Rumania yang berposisi sebagai bek. Proses transfer Cioara dari klub divisi dua Rumania, UT Arad menuju klub divisi empat, Regal Hornia sangat unik.
Proses transfer pada 2006 tersebut dibayar dengan biaya 15 kilogram daging berupa sosis. Namun, tidak lama kemudian, ia dikabarkan memutuskan pensiun dari sepak bola dan memilih pekerjaan lain. Klub Regal Hornia dikabarkan meminta kembali daging yang telah mereka berikan sebagai biaya transfer.
Â
Advertisement
Pembayaran Transfer Unik 4
Tony Cascarino
Mantan pemain timnas Republik Irlandia, Tony Cascarino dibeli klub asal Inggris, Gillingham dari klub lamanya Crokenhill pada 1982. Ia dibeli dengan sejumlah peralatan latihan.
Sebelumnya, ia sempat dirumorkan dibeli dengan harga satu potong besi seng. Namun, semua itu tertutup ketika Cascarino mampu bermain apik, dan membuktikan diri sebagai pesepak bola berkelas.
Sumber: Brilio