Bola.com, London - Bek Tottenham Hotspur, Jan Vertonghen berlumuran darah setelah bertubrukan dengan rekannya Toby Alderweireld, dalam laga melawan Ajax Amsterdam, Rabu (1/5/2019) dinihari WIB.
Pada leg pertama semifinal Liga Champions 2018-2019 itu, Tottenham harus mengakui kekalahan dari Ajax dengan skor 0-1.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Pemain Belgia itu menanduk punggung kepala Alderweireld ketika mereka melompat bersamaan untuk menyambut tendangan bebas pada menit ke-32.
Laga sempat dihentikan selama lima menit untuk memberikan kesempatan staf medis Tottenham merawat wajah Vertonghen yang berlumuran darah.
Tak berapa lama kemudian, Vertonghen bangun dan tim dokter Spurs cukup yakin ia bisa meneruskan laga. Vertonghen kemudian diberi jersey dan celana pendek yang bersih dan dikirim kembali ke lapangan.
Wasit asal Spanyol, Antonio Mateu Lahoz sempat bertanya kepada staf medis Tottenham, apakah mereka telah memeriksa pemain dan tidak mengalami gegar otak.
Pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino memberikan penjelasan mengenai situasi itu. Ia mengatakan, Vertonghen telah menjalani tes gegar otak di lapangan sesuai protokol. Dengan kata lain, kondisinya tidak mengkhawatirkan.
“Itu adalah keputusan dokter. Di sana ada staf medis dan kami mengikuti protokol. Wasit bertanya dan tindakan yang perlu kami ambil adalah membawanya keluar karena dia merasa tidak enak badan. Sekarang dia baik-baik saja. Dia berjalan dari stadion, dia lebih santai. Tapi kami akan terus mengawasinya," kata Pochettino seperti dikutip dari The Guardian.
“Pertama-tama, kami harus melindungi pemain. Staf medis kami mengikuti protokol dan mereka memutuskan bahwa, mungkin untuk kembali bermain. Tetapi, tentu saja, Jan mulai merasa tidak sehat dan kami perlu menggantinya," jelas pelatih yang menangani Tottenham Hotspur sejak 2014 itu.
Sumber: The Guardian