Bola.com, Liverpool - Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, mengecam UEFA dan agen travel yang meningkatkan harga akomodasi dan perjalanan suporter yang akan menyaksikan laga final Liga Champions di Madrid. Menurutnya, hal itu sangat menyulitkan suporter dari Inggris, khususnya suporter Liverpool.
Harga tiket pesawat dan akomodasi di Madrid meningkat pesat jelang laga final Liga Champions antara Liverpool dan Tottenham Hotspur. Laga tersebut akan dimainkan di stadion milik Atletico Madrid, Wanda Metropolitano.
Baca Juga
Advertisement
Klopp melayangkan kritik kepada UEFA yang tidak bisa mengantisipasi hal tersebut. Selain itu, Klopp juga menyayangkan sikap agen travel yang memanfaatkan momen tersebut untuk meraup keuntungan.
“Saya tak tahu apa yang dimakan agen travel saat sarapan,” sindir Klopp.
“Tahun lalu, kami pergi ke Kiev. Kami tak tahu bagaimana caranya ke sana. Tidak ada penerbangan langsung dari Inggris ke kota tersebut.”
“UEFA harus mempertimbangkan keputusan secara logis. Tidak hanya sekadar menunjuk kota tempat final.”
“Berdasarkan pengalaman, kamar hotel yang biasanya hanya 100 pound per malam bisa melunjak jadi 2.700 pound per malam.”
“Saya bersimpati kepada suporter yang merasakan hal tersebut,” ungkap Klopp.
Liverpool akan menghadapi Tottenham Hotspur di laga final Liga Champions pada 1 Juni mendatang. Pada musim 2018-19, untuk kali pertama semua finalis kompetisi antarklub Eropa berasal dari Inggris.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Protes Arsenal dan Chelsea
Selain Liverpool, Arsenal dan Chelsea juga melayangkan protes ke UEFA. Hal itu berkaitan dengan alokasi tiket penonton yang jumlahnya tidak sesuai dengan kapasitas stadion.
Masing-masing dari Arsenal dan Chelsea hanya akan mendapat 6.000 tiket pada laga final Liga Europa. Jumlah tersebut tidak sepadan dengan kapasitas stadion Olympic Baku yang mencapai 68.700 kursi.
Namun, UEFA sudah memberi jawaban kalau mereka tak akan mengubah jumlah tersebut. Menurut, UEFA akomodasi di kota Baku, mulai dari bandar hingga penginapan hanya bisa menampung turis sebanyak 15.000.
Sumber: Mirror
Advertisement