Jakarta - AC Milan dalam beberapa pertandingan selalu gagal memetik poin penuh. Menurut pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso, hal itu disebabkan lemahnya mental para pemain muda di timnya.
Performa AC Milan musim ini memang turun naik. Contohnya pada pertengahan musim ini, Rossoneri sempat meraih hasil-hasil positif.
Baca Juga
Advertisement
Namun setelah itu mereka kerap mendapat sejumlah hasil positif. Tren negatif itu didapat setelah mereka dikalahkan oleh rival sekotanya Inter Milan.
Akan tetapi performa Milan nampak mengalami peningkatan di dua pertandingan terakhir. Tepatnya saat melawan Bologna dan Fiorentina.
Saat melawan Bologna, AC Milan menang 2-1 di San Siro. Kemudian saat bertandang ke Artemio Franchi, Milan menang 0-1 atas Fiorentina. Hasil ini membuat Milan berpeluang finis di zona empat besar Serie A.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mental Lemah
Gattuso mengatakan bahwa timya memang berkualitas. Akan tetap mereka juga memiliki kekurangan.
Menurut Gattuso, hal yang kurang dari Milan adalah mental para pemain mudanya yang masih lemah. Hal ini membuat para Rossoneri sulit untuk bisa bangkit di saat tertekan.
“Ini adalah tim dengan kekuatan dan kelemahan. Kami telah menyia-nyiakan banyak peluang untuk tetap di urutan keempat, kami harus menjadi dewasa dan memiliki banyak pemain muda yang kehilangan kepercayaan diri pada momen-momen penting," ujarnya pada DAZN.
“Jika seseorang memberi tahu kami di awal musim bahwa kami akan sejajar dengan Roma dan unggul empat poin dari Lazio, tidak ada yang akan percaya kami. Masalahnya adalah kita harusnya bisa tampil lebih baik dan kehilangan terlalu banyak poin," keluhnya.
Advertisement
Piatek Jadi Contoh
Gattuso kemudian menyebut laga-laga di mana Milan harusnya bisa tampil lebih baik. Ia juga mencontohkan Krzysztof Piatek sebagai pemain yang performanya tersendat karena kepercayaa dirinya sempat goyah.
“Kami bermain buruk di Parma, tetapi tidak melawan Torino, karena sampai tujuan mereka tidak menciptakan masalah bagi kami. Masalah kita tahun ini adalah kita harus lebih konsisten, karena begitu kita berhenti bergerak dari bola, menciptakan ruang dan melewati saluran, kita menjadi statis dan berhenti bermain," terangnya.
“Saya pikir tim ini memberi begitu banyak dan penyesalannya adalah bahwa kami tidak dapat melepaskannya ketika kami mengalami beberapa momen negatif. Misalnya, Krzysztof Piatek tidak perlu khawatir tentang golnya, karena ia memulai musim dengan sangat baik di Genoa dan kemudian bersama kami, ia tidak perlu khawatir," tegasnya.
Pasukan Gennaro Gattuso masih memiliki dua laga tersisa di Serie A. Pekan depan mereka akan bermain melawan Frosinone dan setelah itu berduel dengan SPAL.
Sumber: Bola.net