Jakarta - Seperti yang sudah diprediksi, kursi pelatih Juventus akhirnya jadi milik Maurizio Sarri. Pelatih 60 tahun itu dikontrak selama tiga musim ke depan.
Untuk mendatangkan Maurizio Sarri, Juventus harus membayar kompensasi sebesar 3,5 juta euro (sekitar Rp 56,4 miliar) kepada Chelsea. Seperti diketahui, Sarri masih memiliki sisa dua musim kontrak di Stamford Bridge.
Advertisement
Kedatangan eks pelatih Napoli itu sekaligus memutus kebingungan tentang siapa yang mengisi kursi kepelatihan Bianconeri setelah ditinggal Massimiliano Allegri.
Calciomercato menyebut bahwa Sarri akan menerima gaji sekitar 6 juta (Rp 96,4 miliar) euro per tahun. Sarri masih berpeluang mendapatkan bonus jika berhasil membawa Juventus juara Liga Champions.
Meski demikian, gaji yang diterima Maurizio Sarri tersebut lebih rendah dibandingkan bayaran Allegri di Juventus. Pada periode terakhir melatih Juventus, Allegri meraup 7,5 juta euro (Rp 120 miliar) per tahun. Gaji itu membuat Allegri menjadi pelatih dengan bayaran tertinggi di Italia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Taktik Sarriball
Salah satu yang membuat Juventus jatuh cinta dengan Maurizio Sarri adalah gaya sepak bola-nya atau dikenal dengan nama 'Sarriball'.
Sarriball identik dengan gaya sepak bola menyerang cepat, yang dikombinasikan umpan pendek dan cepat. Jadi, pemain terus bergerak dinamis di atas lapangan secepat mungkin.
Filosofi ini sering disamakan dengan tiki-taka yang diusung Pep Guardiola selama membesut Barcelona. Jika dianalisa, fase penyerangan yang ditampilkan pasukan Sarri selalu bergerak dalam pola segitiga dan karena itulah ia selalu mengutamakan formasi 4-3-3.
Hal ini memberi Sarri kesuksesan di Napoli dan Chelsea. Bersama The Blues musim lalu, taktik ini membantu mereka finis ketiga di Liga Inggris dan juara Liga Europa.
Advertisement
Peran Pjanic
Jika nantinya Sarriball diterapkan di Juventus, Miralem Pjanic kemungkinan memegang peranan yang sangat penting. Perannya akan sama seperti Jorginho di Chelsea dan Napoli yang menjadi center of play.
Ia akan bertugas mengalirkan bola dari lini belakang ke depan. Pjanic akan bermain between the lines, yakni penghubung antara empat bek sejajar dengan lini depan yang beroperasi di dua pertiga daerah lawan.
Jadi, mampukah sihir Sarri ini memberikan kesuksesan untuk Juventus musim depan? Kita tunggu saja.