Bola.com, Jakarta - Matthijs de Ligt mengatakan kalau ia tak mengira hanya duduk di bangku pemain pengganti saat Juventus berhadapan dengan Parma. Menurutnya, ia tak terbiasa dengan situasi seperti itu.
Juventus membuka Serie A 2019-20 dengan menjalani laga tandang ke markas Parma. Juvenuts membawa pulang poin penuh setelah menang dengan skor 1-0 lewat gol Giorgio Chiellini.
Baca Juga
Daftar Calon Bek Baru Juventus Pengganti Bremer dan Cabal Sejauh Ini, Siapa Hendak Dibeli pada Januari 2025?
Lautaro Martinez Kian Gemilang, Legenda Inter Milan: Bisa Main di Premier League, tapi Semoga Tidak
Legenda Inter Milan Sebut AS Roma sebagai Tim Terburuk di Liga Italia Saat Ini: Jose Mourinho Sudah Menduganya!
Advertisement
Satu pemandangan menarik dari laga tersebut adalah keberadaan Matthijs de Ligt di bangku pemain pengganti. Walaupun ditebus mahal dari Ajax, de Ligt tak mendapat jaminan untuk menjadi starter.
Pemain berusia 20 tahun itu menyangka tidak terpilih dalam starting lineup Juventus.
"Saya lebih senang jika dipercaya untuk tampil. Saya tidak mendapat informasi apa pun ketika latihan, saya pikir saya bisa tampil pada laga kemarin," ujar de Ligt.
"Saya menghormati keputusan pelatih. Saya tahu, saya masih beradaptasi di Italia. Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellin telah menjadi tandem untuk periode yang lama. Mereka adalah satu di antara tandem bek terbaik di dunia."
"Hal ini membuat saya terpacu untuk bekerja lebih keras lagi. Saya harus bisa membuktikan kalau saya pantas untuk menjadi pilihan utama," ungkap de Ligt.
Juventus tidak ditemani Maurizio Sarri ketika berhadapan dengan Parma karena menjalani proses pemulihan akibat pneumonia. Namun, ia tetap menentukan pemain yang tampil pada laga tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Beradaptasi
Matthijs de Ligt mengakui kalau ia terus berusaha mencocokkan dirinya dengan Italia. Ia mengaku sangat menikmati waktunya di negara tersebut.
"Saya masih berusaha belajar bahasa Italia. Saya ingin fasih agar bisa mengerti dan menjalankan instruksi pelatih dengan baik."
"Saya mengikuti kursus bahasa Italia selama lima kali dalam satu minggu. Saya yakin bisa menjadi pilihan utama begitu saya menguasai bahasa Italia," ungkap de Ligt.
Sumber: Football Italia
Advertisement