Bola.com, Jakarta - AS Roma berstatus tim underdog kala 'melawat' ke kandang Lazio, pada laga lanjutan Liga Italia Serie A 2019-2020, di Stadion Olimpico, Roma, Italia, malam ini WIB. Hasil pertandingan pada pekan perdana menjadi dalih dari sematan tim tak diunggulkan tersebut kepada AS Roma.
Pada pekan pembuka Serie A musim ini, AS Roma tak mampu memanfaatkan secara sempurna status tuan rumah bagi Genoa. Hasil akhir imbang 3-3 membuat AS Roma bermodal kurang bagus.
Advertisement
Hal tersebut berbeda dengan raihan Lazio. Ciro Immobile dkk sanggup membawa pulang tiga poin kala melawat ke markas Sampdoria. Alhasil, Lazio sedang berada dalam bentuk permainan yang lebih menjanjikan.
Mantan pelatih AS Roma, Rudi Garcia menegaskan, situasi terkini membuat AS Roma tertekan. Walhasil, ia berharap Romanisti tak terlalu banyak menekan pasukan Paulo Fonseca, sehingga mereka bisa bermain lebih lepas.
Garcia menganggap, tekanan terhadap AS Roma bisa membuat permainan Edin Dzeko dkk tak keruan. Baginya, hanya Totti dan Daniele de Rossi yang sanggup menjadi pemimpin, dan layak tampil pada saat derbi ibukota tersebut.
"Setelah Totti dan Daniele de Rossi tak ada, saya belum melihat karakter yang sesungguhnya dari AS Roma. Itu masalah besar bagi Paulo Fonseca ketika ingin menahan laju Lazio," terang Garcia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelatih Asing
Pada sisi lain, Garcia menyebut keberadaan Paulo Fonseca sebagai pelatih asing di AS Roma menjadi benefit. Baginya, sang allenatore tetap mendapat angin, dan bisa bangkit.
"Saya mengalami tak terlalu banyak tekanan, tapi itu khusus untuk pelatih, bukan pemain. Efeknya, kini saatnya bagi Paulo Fonseca agar benar-benar fokus membenahi permainan pasukannya," kata Garcia.
AS Roma tetap memiliki kans menang. Setidaknya, tradisi mencatat, Lazio hanya tiga kali menang dalma 14 laga terakhir. Namun, Lazio tetap memiliki modal berhaga guna menghentak catatan negatif tersebut.
Lazio mempunyai catatan terkalahkan dalam 3 laga kandang terakhir kontra AS Roma, dengan status clean sheet. Sedangkan dari sisi permainan individu, bomber utama Lazio, Ciro Immobile punya senjata tradisional, yakni mencetak 6 gol dalam 11 penampilan melawan AS Roma.
Artinya, Pelatih Lazio, Simone Inzaghi tak perlu pusing dengan ketajaman area depan. Komposisi Luis Alberto, Lulic, Joaquin Correa dan Ciro Immobile menjadi ancaman nyata bagi area belakang I Lupi.
Senjata Lazio bisa bertambah jika Manuel Lazzari dan Lucas Leiva benar-benar sudah bugar. Area penggempur Lazio akan semakin hebat ketika kedatangan dua persona tersebut. Oleh karena itu, kehilangan Jordan Lukaku dan Wallace tak mengurangi kekuatan tuan rumah.
Advertisement
Ancaman Terbesar
Pelatih AS Roma, Paulo Fonseca mengakui ancaman terbesar bagi armada Serigala adalah konsistensi taktik. Apalagi, AS Roma masih belum bisa menampilkan Diego Perotti dan Leonardo Spinazzola.
Ketiadaan Spinazzola membuat Davide Zappacosta bisa merasakan pertandingan pertama musim ini bersama Mancini dan Federico Fazio. Pada lini serang, Cengiz Under dan Nicolo Zaniolo akan berbarengan dengan Florenzi untuk menyokong bola bagi Edin Dzeko.
"Kehilangan dua poin sangat mengecewakan, tapi kebangkitan kala bertemu Lazio adalah keharusan. Kami punya komitmen tinggi untuk Romanisti, dan itu akan terlihat di lapangan," tegas Paulo Fonseca.
Sumber: Roma.it, Sky Sport