Bola.com, Milan - Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, menjadi korban rasial fans Cagliari. Bukannya memberi semangat kepada Lukaku, ultras Inter, L'Urlo della Nord, justru mendukung aksi suporter Cagliari.
Melakoni pertandingan pekan kedua Serie A di markas I Rossoblu, Sardegna Arena, Minggu (1/9/2019), Lukaku tampil sejak menit awal. Dia pun berhasil mencetak gol pada menit ke-72 lewat titik putih.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi, ketika hendak mengeksekusi penalti, Lukaku menjadi sasaran hinaan fans Cagliari. Seperti dilansir Sky Sports, suporter tuan rumah melontarkan suara-suara monyet ke arah mantan penyerang Manchester United tersebut.
Lukaku pun membalas cemoohan itu dengan mencetak gol dan melakukan selebrasi dengan menatap ke arah tribune suporter Cagliari. Sayangnya, aksi tak sportif tersebut terus dilakukan pendukung tuan rumah setelah Romelu Lukaku mengeksekusi penalti.
Beruntung, ejekan tersebut tak mengganggu konsentrasi Romelu Lukaku. Dia pun berhasil membawa Inter Milan meraih kemenangan 2-1 atas Cagliari.
Lukaku bukan pesepak bola pertama yang menerima perlakuan tak menyenangkan tersebut dari suporter Cagliari. Mantan penyerang Juventus, Moise Kean, dan Sulley Muntari ketika masih membela Pescara juga pernah menjadi korban rasial pendukung Cagliari
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanggapan Ultras Inter Milan
L'Urlo della Nord menanggapi cemoohan berbau rasial yang dilakukan pendukung Cagliari kepada Romelu Lukaku. Mereka menyebut apa yang dilakukan suporter I Rossoblu adalah hal wajar yang terjadi di sepak bola Italia.
"Hai Romelu. Kami menulis ini untuk Anda atas nama Curva Nord, ya orang-orang yang menyambut Anda saat tiba di Milan. Kami benar-benar menyayangkan jika Anda berpikir apa yang terjadi di Cagliari adalah rasial," tulis L'Urlo della Nord di lama Facebook mereka.
"Anda harus memahami Italia tidak seperti banyak negara Eropa utara lainnya di mana rasialisme menjadi masalah yang nyata. Kami mengerti jika itu bisa terlihat rasial bagi Anda, tetapi tidak seperti itu."
"Di Italia kami menggunakan beberapa 'cara' hanya untuk 'membantu tim kami' dan coba membuat lawan kami gugup, bukan untuk rasialisme tetapi untuk mengacaukan mereka."
"Kami adalah organisasi suporter multi-etnis dan kami selalu menyambut pemain dari mana pun. Namun, kami selalu menggunakan 'cara' itu kepada pemain tim lawan pada masa lalu, dan kami mungkin akan melakukannya pada masa depan. Kami bukan rasial dan begutu juga dengan suporter Cagliari."
Sumber: Football Italia
Advertisement