Bola.com, Jakarta - Presiden Inter Milan, Steven Zhang, angkat bicara perihal kasus rasialisme yang kembali muncul di Serie A belakangan ini. Menurut Zhang, Nerazzurri merupakan satu di antara klub yang paling keras mengutuk kasus tersebut.
"Dalam DNA klub, kami berkomitmen untuk terus memerangi kekerasan, rasialisme, dan semua bentuk diskriminasi lainnya," kata Zhang kepada Associated Press.
Baca Juga
Advertisement
"Menurut saya, dalam hal ini, sepak bola harus menjadi contoh yang bisa mendidik orang di seluruh dunia tentang betapa buruknya dampak rasialisme itu," tambahnya.
Melansir Football Italia, Kamis (12/9/2019), langkah pertama yang akan diambil bos muda Inter Milan itu adalah bertemu dengan Romelu Lukaku. Kabarnya, Zhang dan Lukaku akan membahas lebih lanjut tentang tindakan yang perlu dilakukan.
Seperti diketahui, striker berpaspor Belgia itu menjadi korban rasial fans Cagliari di Sardegna Arena Minggu (1/9/2019).
Suporter tuan rumah melontarkan suara-suara monyet ke arah Lukaku saat pemain Timnas Belgia itu akan mengeksekusi penalti. Cemoohan kian parah setelah Lukaku berhasil membobol gawang Cagliari dari tendangan 12 pas pada menit ke-72.
Menurut beberapa pakar, Inter Milan, Cagliari, dan Federasi Sepak Bola Italia perlu melakukan tindakan tegas untuk mencegah kasus yang sama terulang kembali. Rasialisme disebut mencederai sepak bola.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Inter Milan Klub yang Terbuka
Melansir sumber yang sama, Steven Zhang mengklaim kalau Inter Milan terbuka untuk pemain-pemain dari semua budaya, kebangsaan, dan warna kulit. Menurut Zhang, sikap rasialis hanya akan membawa kemunduran di dunia sepak bola.
"Inter didirikan berdasarkan inklusifitas dan internasionalitas. Kami selalu terbuka untuk orang-orang dari semua budaya, kebangsaan dan warna kulit," ujar Zhang.
"Saya berharap kasus rasialisme akan berkurang atau bahkan hilang, baik di Italia atau di seluruh dunia. Sepak bola pasti lebih maju dan menyenangkan tanpa rasialisme," tandasnya.
Sumber: Football Italia
Advertisement