Bola.com, Jakarta - Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, meminta Maurizio Sarri untuk tenang setelah Juventus bermain imbang dengan Juventus. Menurut Conte, Sarri berada di klub yang lebih superior dibanding dirinya.
Juventus disebut akan bersaing dengan Inter Milan untuk meraih gelar Scudetto pada musim 2019-20. Hal itu sudah terlihat dari pelatih yang menghuni dua klub tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Conte merupakan mantan pelatih Juventus, sedangkan Sarri baru kembali ke Italia setelah menangani Chelsea. Conte dan Sarri disebut sebagai dua di antara pelatih terbaik Italia pada saat ini.
Pada laga pekan ketiga Serie A, Juventus bermain imbang tanpa gol dengan Fiorentina. Sarri menyalahkan cuaca atas hasil tersebut.
Menurutnya, situasi panas membuat stamina pemainnya cepat menurun dan menghasilkan cedera untuk Douglas Costa, Miralem Pjanic dan Danilo.
Hasil berbeda diraih Inter Milan yang menang atas Udinese. Hasil itu membuat Inter Milan menempati posisi pertama pada klasemen sementara Serie A.
Ketika ditanya mengenai keluhan Sarri, Conte memintanya untuk tetap tenang.
“Saya tak ingin berkomentar banyak. Kalian akan selalu membandingkan Inter Milan dengan Juventus,” ujar Conte.
“Saya hanya ingin bilang agar Maurizio Sarri tetap tenang karena ia berada di klub yang lebih superior dalam segala hal,” ungkap Conte.
Saat ini, Inter Milan unggul dua poin atas Juventus dari tiga laga yang sudah mereka jalani.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Juventus Alami Kekacauan Internal
Maurizio Sarri memiliki tugas yang berat di Juventus. Ia harus membuat semua pemainnya merasa tenang karena banyak diisi pemain bintang.
Pada pekan kemarin, Emre Can mengungkapkan kekesalannya karena tak masuk skuat untuk Liga Champions. Can mengatakan kalau Juventus telah melanggar janji.
Sebelumnnya, Sarri telah menceritakan kesulitannya karena harus mencoret enam hingga tujuh pemain bintang untuk Liga Champions. Kondisi itu menimbulkan riak di skuat Juventus.
Sumber: Football Italia
Advertisement