Bola.com, Jakarta - Malaikat kematian mendatangi Zinedine Zidane dan Floretino Perez. Kalimat tersebut menjadi pembuka dari sebuah artikel yang diunggah di Squawka. Latarnya tak lain kekalahan telak Real Madrid dari Paris Saint-Germain (PSG), di Parc des Princes.
Real Madrid takluk 0-3 dari PSG pada Matchday 1 Liga Champions 2019-2020. Aktor antagonis utama untuk para pendukung Real Madrid adalah Angel Di Maria. Penyerang sayap tersebut membuat kiper El Real, Thibaut Courtois, terus mencatat hasil tak menyenangkan sepanjang awal musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Dua kali Angel Di Maria menaklukkan Thibaut Courtois. Mantan penggawa Real Madrid tersebut merobek jala mantan klubnya pada menit ke-14 dan 33'. Reaksi emosional Angel Di Maria menjadi pandangan bagi para penonton yang hadir di Taman Para Pangeran, atau via layar kaca.
Dua gol tersebut membuktikan kelas Angel Di Maria yang tak menurun sejak pergi dari Real Madrid. Sempat dianggap habis di Manchester United, pemain berusia 31 tahun tersebut justru mengharumkan namanya sendiri di PSG.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Konsisten
Di Maria masih memiliki konsistensi di lapangan. Itu pula yang membuat Pelatih PSG, Thomas Tuchel tak perlu banyak berkomentar terkait performa Angel Di Maria. Ia menyebut, sudah seharusnya Angel Di Maria mendapat gol, lalu membahagiakan fans PSG.
Selain dua gol dari Angel Di Maria, kemenangan PSG juga ikut disumbang aksi Thomas Meunier pada menit ke-91. Berkat kemenangan 3-0 tersebut, PSG berada di puncak klasemen sementara Grup A.
Unsur 'malaikat yang mematikan' juga menjadi sematan resmi untuk Angel Di Maria. Maklum, pesepak bola kelahiran kota Rosario tersebut menjadi orang ketiga yang sanggup mencetak gol ke gawang Real Madrid dan Barcelona di Liga Champions.
Kelangkaan pesepak bola seperti Angel Di Maria hanya bisa disamai dua pendahulunya, yakni Mario Jardel dan Andriy Shevchenko. Sebelumnya, Di Maria mencetak dua gol ke gawang Barcelona pada Leg 1 Babak 16 Besar Liga Champions 2016-2017. Saat itu, PSG membekap Barcelona dengan skor 4-0 di Parc des Princes.
Â
Advertisement
Rekor Argentina
Aktivitas menjebol jala Barcelona dan Real Madrid juga membuatnya masuk ke buku rekor. Angel Di Maria menjadi orang kedua asal Argentina yang sanggup menjebol jala dua raksasa Spanyol tersebut, setelah Sergio Aguero.
Performa meyakinkan dan ketajaman Angel Di Maria menjadi jawaban rasa khawatir fans PSG. Maklum, armada Thomas Tuchel turun tanpa tiga bomber utama, yakni Neymar, Kylian Mbappe dan Edinson Cavani. Walhasil, kalangan media di Prancis ramai-ramai membubuhi artikel mereka dengan kalimat, "masihkah buruh trio NMC?, jawabannya ada Di Maria,".
Berkat aksi Angel Di Maria dkk membuat PSG menjadi tim pertama yang sanggup menaklukkan Real Madrid pada laga pembuka Liga Champions. Kali terakhir El Real jatuh terjerembab terjadi saat takluk dari Lyon pada 2006.
Selain itu, Di Maria juga membuat Real Madrid mencetak catatan negatif. Yup, dua gol Di Maria dan satu dari Thomas Meunier menjadikan Real Madrid selalu kebobolan dalam sembilan laga terakhir di seluruh kompetisi.
Jadi, aksi Di Maria memang bisa disejajarkan dengan keabsahan terhadap kalimat pembuka tulisan ini. Setuju?
Sumber: psg.fr, Squawka, UEFA
Â