Bola.com, Jakarta - Pesepak bola muda selalu muncul setiap tahun. Pemain-pemain muda tersebut memberikan penampilan gemilang yang membuat mereka menjadi pilihan utama para pelatih.
Sejak 2003, surat kabar olahraga Italia, Tuttosport memberikan penghargaan kepada pemain muda terbaik di dunia. Peraih trofi Golden Boy ada yang terus bersinar, namun ada juga yang kariernya meredup.
Baca Juga
Advertisement
Juri yang menilai pemain-pemain muda tersebut hadir dari kalangan jurnalis di sekitar Eropa. Matthijs de Ligt menjadi pemain terbaru yang meraih gelar Golden Boys pada 2018, setelah tampil gemilang bersama Ajax Amsterdam.
Berikut ini daftar peraih gelar trofi Golden Boy dalam 10 tahun terakhir yang disadur dari Squawka:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alexandre Pato (2009)
Pato meraih penghargaan Golden Boy pada 2009 ketika masih berseragam AC Milan. Namun, setelah meraih trofi itu, karier Alexandre Pato meredup.
Badai cedera membuat Pato kesulitan memperlihatkan performa terbaiknya. Setelah meninggalkan Milan pada 3 Januari 2013, pesepak bola berusia 30 tahun tersebut memperkuat Corinthians, Sao Paulo, Chelsea, hingga Villarreal.
Namun, karier Pato tak semakin membaik. Keputusan mengejutkan saat Pato memilih untuk berlabuh di Tianjin Quanjian pada Januari 2017.
Bersama tim asal Tiongkok, Pato mencatatkan penampilan sebanyak 60 kali dan mencetak 36 gol. Pada Maret 2019, Pato kembali ke klub tanah kelahirannya, yaitu Sao Paulo.
Advertisement
Mario Balotelli (2010)
Mario Balotelli dicap sebagai pemain bengal ketika mengawali kariernya di dunia sepak bola. Bahkan, Balo pernah menghina Jack Wilshere dengan bersikeras bahwa dia tidak tahu siapa gelandang Arsenal tersebut.
Balotelli sempat tampil impresif bersama Inter Milan dan Manchester City. Dia pun mendapatkan trofi Golden Boy pada 2010.
Namun, sikap buruk membuat Balo tidak dapat menunjukan permainan yang konsisten. Sempat bermain bersama Liverpool dan AC Milan, bomber Italia tersebut mulai menemukan permainan terbaiknya ketika membela Nice.
Pada musim pertama bersama Nice, si pemain telah mencetak 15 gol dari 23 pertandingan. Balotelli menghabiskan tiga tahun dengan Nice dan setengah musim bersama Marseille, sebelum bergabung dengan Brescia pada musim panas ini.
Mario Gotze (2011)
Mario Gotze merupakan satu di antara pemain yang berkontribusi atas raihan gelar Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman. Gol tunggal Gotze pada menit ke-113 membawa Jerman meraih gelar juara Piala Dunia 2014.
Gotze telah melakukan kesalahan besar saat berpaling ke Bayern Munchen dari Borussia Dortmund pada musim 2013-2014. Performa pemain peraih gelar Golden Boy 2011 tersebut menurun ketika membela Die Bayern.
Menurunnya penampilan Gotze membuat dirinya kembali ke pelukan Borussia Dortmund pada musim 2016-2017.
Advertisement
Isco (2012)
Spanyol tidak pernah kehabisan gelandang bertalenta. Hal ini yang ditunjukan oleh Isco kepada dunia.
Memulai karier bersama Valencia, Isco menuju Malaga pada musim 2011. Penampilan impresifnya bersama Malaga membuat Real Madrid tertarik merekrut Isco.
Pada musim 2013-14, Isco dibeli Real Madrid dari Malaga dengan mahar 30 juta euro. Bersama Real Madrid, Isco meraih banyak gelar, termasuk trofi Liga Champions.
Meski begitu, pemain yang pernah meraih trofi Golden Boy 2012 itu tak selalu menjadi pilihan utama di El Real. Dia kalah bersaing dengan Toni Kroos, Luka Modric, dan Casemiro untuk menempati pos di lini tengah.
Paul Pogba (2013)
Paul Pogba sempat dibuang Manchester United pada musim 2011-2012 dan bergabung bersama Juventus secara gratis. Bersama Si Nyonya Tua, Pogba menunjukan permainan terbaiknya.
Dia menunjukan kepada publik Old Trafford bahwa keputusan klub membiarkannya pergi secara gratis adalah salah. Dia pun merengkuh trofi Golden Boy pada 2013.
Permainan yang gemilang bersama Juventus membuat Manchester United merekrut Pogba dengan mahar 89 juta poundsyerling pada musim 2016-2017. Kini Pogba berupaya untuk membawa Manchester United meraih gelar juara, terutama di Premier League, setelah terakhir kali pada 2012-2013.
Advertisement
Raheem Sterling (2014)
Raheem Sterling adalah salah satu pemain muda berkualitas yang dimiliki oleh Inggris. Transfer Sterling dari Liverpool ke Manchester City pada 12 Juli 2015, sempat menghebohkan dunia sepak bola.
Bersama Manchester City, Raheem Sterling tidak langsung menunjukan permainan terbaiknya. Kini, saat dilatih Pep Guardiola, Sterling menjadi salah satu pemain menakutkan yang dimiliki Manchester City.
Gelar demi gelar berhasil dipersembahkan pemain yang meraih trofi Golden Boy 2014 itu bersama Manchester City.
Anthony Martial (2015)
Transfer Anthony Martial dari AS Monaco ke Manchester United sempat menjadi perbincangan. Pemain asal Prancis tersebut dibeli Tim Setan Merah dengan mahar 36 juta poundsterling pada musim 2015-2016.
Martial menunjukan performa gemilangnya bersama Manchester United. Sempat meredup ketika The Red Devils dilatih Jose Mourinho, si pemain kembali menjadi pemain andalan saat Ole Gunnar Solskjaer membesut Manchester United.
Advertisement
Renato Sanches (2016)
Renato Sanches menjadi pemain yang turut membantu Timnas Portugal menjuarai Piala Eropa 2016. Berkat pencapaian tersebut, Sanches dianugerahi trofi Golden Boy 2016.
Berbagai klub besar Eropa mulai menaksir Renato Sanches. Bayern Munchen menjadi tim yang paling beruntung mendapatakn servis si pemain. Sanches dibeli Bayern Munich dari Benfica pada musim 2016-2017 dengan mahar 35 juta euro.
Permainannya bersama Bayern tidak terlalu memukau. Tidak bisa bersaing dengan gelandang The Bavarians lainnya, membuat Sanches dipinjamkan ke Swansea City pada musim 2017.
Kini, Renato Sanches membela Lille. Bersama klub asal Prancis tersebut, diharapkan Sanches dapat mengembalikan permainan gemilangnya.
Kylian Mbappe (2017)
Kylian Mbappe menjadi satu di antara pemain yang menarik perhatian saat bermain apik bersama AS Monaco sepanjang musim 2016-2017. Hal itu yang membuat PSG tertarik untuk merekrut penyerang muda Timnas Prancis tersebut.
Mbappe pindah ke PSG dengan status peminjaman pada musim 2017-18 dengan opsi permanen semusim setelahnya. Bersama PSG, Mbappe telah menjaringkan 62 gol dari 91 penampilan.
Pemain yang meraih trofi Golden Boy 2017 itu juga menjadi sosok penting dibalik raihan trofi Piala Dunia 2018 bersama Prancis. Dia mencetak empat gol sepanjang Piala Dunia 2018. Raihan Mbappe melewati torehan Pele yang berusia 17 tahun.
Advertisement
Matthijs de Ligt (2018)
Matthijs de Ligt menjadi pemain dibalik suksesnya Ajax Amsterdam memenangi gelar ganda domestik pada musim 2018-2019. Bek tangah Timnas Belanda tersebut menjadi kunci dalam perjalanan Ajax menembus fase semifinal Liga Champions musim lalu.
Penampilan apiknya bersama Ajax membuat de Ligt direkurt Juventus dengan mahar 75 juta euro pada musim panas lalu. (Bola.com/Tegar Juel)
Sumber: Squawka