Bola.com, Jakarta - Real Madrid dan Tottenham Hotspur menjadi 'bintang' pada Matchday 2 Liga Champions 2019-2020. Namun, mereka bukan menjadi bintang pada arti yang sebenarnya, melainkan dari sisi catatan negatif.
Real Madrid gagal memanfaatkan benefit sebagai tuan rumah. Saat menjamu Club Brugge, Real Madrid sempat tertinggal 0-2 pada babak pertama, sebelum mengakhiri laga dengan skor imbang 2-2.
Advertisement
Hasil tersebut membuat Real Madrid harus mengalami kerugian. Setidaknya, mereka harus bekerja keras agar bisa lolos dari fase grup. Saat ini, Real Madrid berada di posisi juru kunci klasemen sementara Grup A Liga Champions 2019-2020.
Catatan tak mengenakkan juga menjadi milik Tottenham Hotspur ketika kedatangan tamu Bayern Munchen. Di depan raksasa Jerman tersebut, The Spurs tak berdaya, dan harus mengakui keunggulan Die Roten dengan skor 2-7.
Empat gol dari Serge Gnabry, dua dari Robert Lewandowksi dan sebiji dari Joshua Kimmich, membuat London Stadium seperti hancur lebur. Pesta pora pada pendukung Bayern Munchen berbanding terbalik dengan kesedihan fans finalis Liga Champions tahun lalu tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fakta-Fakta
Walhasil, Real Madrid dan Tottenham Hotspur harus berjibaku jika tak ingin sekadar numpang lewat pada fase grup. Dua tim tersebut sama-sama memiliki satu poin dari dua laga.
Berikut ini beberapa fakta buruk pada Matchday 2 Liga Champions 2019-2020:
1. Tottenham Hotspur kebobolan tujuh gol di rumah sendiri kala bersua Bayern Munchen. Hal itu menjadi yang pertama terjadi di sebuah kompetisi besar.
2. Real Madrid gagal meraih kemenangan pada dua laga pembuka Liga Champions, dan itu terjadi kali pertama sepanjang sejarah.
3. Real Madrid kebobolan minimal dua gol pada tiga laga kandang secara berurutan di pentas Eropa, dan catata buruk itu terjadi kali pertama sepanjang sejarah.
4. Bomber Club Brugge, Dennis berhasil membuat Real Madrid mencatat hasil buruk, yakni kebobolan tercepat sepanjang sejarah tampil di Liga Champions. Dennis mencetak gol pada menit ke-9. Ia mengulangi catatan itu setelah Luciano Galletti menjebol jala Real Madrid pada menit ke-7, di pentas Liga Champions 2007.
5. Sebelum Atalanta, tim terakhir asal Italia yang selalu kalah pada dua laga awal Liga Champions adalah Inter Milan (2006-2007). Hebatnya, saat itu Inter Milan berhasil lolos dari lubang jarum.
Advertisement
Lanjutan Fakta
6. Leipzig memiliki catatan buruk, yakni hanya sekali menang dalam 4 laga kandang terakhir musim ini.
7. Liverpool kebobolan tiga gol di pentas Liga Champions kala berstatus tuan rumah bagi Salzburg. Situasi tersebut terjadi untuk kali pertama sejak Oktober 2014, ketika Liverpool kalah dari Real Madrid.
8. Salzburg mencetat tak pernah menang menghadapi tim asal Inggris pada lima pertemuan.
9. Tottenham Hotspur menjadi tim pertama asal Inggris yang kebobolan tujuh gol di pentas Eropa. Mereka mengulangi lagi catatan sendiri ketika sempat kalah 0-8 dari FC Koeln pada Piala Intertoto Juli 1995.
10. Kekalahan Tottenham Hotspur dari Bayern Munchen dengan skor 2-7 menjadi margin terbesar sebuah tim asal Inggris ketika bermain di rumah sendiri pada kompetisi Eropa.
11. Real Madrid sempat gagal mecetak gol pada dua pertemuan kontra Club Brugge. Begitu bersua lagi, Real Madrid harus kebobolan dua gol pada babak pertama, dan itu menjadi catatan buruk sepanjang sejarah El Real.
Sumber: Squawka, Opta, UEFA