Bola.com, Seoul - Bintang Tottenham Hotspur, Son Heung-min, baru-baru ini memperkuat Timnas Korea Selatan menjalani laga derby menghadapi Korea Utara dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang digelar di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (15/10/2019). Son Heung-min pun mengungkapkan kisahnya bermain dalam laga derby Korea tersebut.
Korea Utara dan Selatan bertemu dalam laga Grup H Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang digelar di Kim Il Sung Stadium, Pyongyang. Pertandingan tersebut berakhir imbang tanpa gol, di mana Song Heung-min tampil selama 90 menit penuh dalam laga tersebut.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
Meski bermain di stadion yang kosong karena tak ada penonton yang diperbolehkan menyaksikan pertandingan tersebut, laga berlangsung sangat seru. Bagi Son Heung-min, pertandingan berjalan sangat ketat karena Korea Utara bermain sangat agresif.
"Sayang sekali kami tidak berhasil menang, tapi pertandingan itu berjalan sangat agresif. Saya berpikir menjadi sebuah pencapaian besar bisa pulang dengan selamat tanpa cedera apa pun," ujar Son Heung-min setibanya di Bandar Udara Incheon, Korea Selatan, seperti dilansir Goal.
"Pemain Korea Utara bermain sangat sensitif dan agresif. Ada begitu banyak sumpah serapah yang mereka ungkapkan," lanjut kapten Korea Selatan itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pertandingan Seperti Perang
Tak hanya Son Heung-min yang menggambarkan begitu agresifnya tim tuan rumah dalam pertandingan tersebut. Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA), Choi Young-il, dan sang pelatih Timnas Korea, Paulo Bento, juga mengeluhkan jalannya pertandingan.
"Pertandingan ini seperti sebuah perang. Saya tidak pernah melihat agresi seperti itu dalam sepak bola hingga saat ini," ujar Choi Young-il.
"Ini sama sekali bukan pertandingan yang bagus. Kami tidak bisa melakukan apa yang sudah kami persiapkan," ujar Paulo Bento.
"Kami tidak tampil baik di babak pertama dan tim lawan menahan kami. Kami tampil lebih baik di babak kedua, tapi begitu banyak momen pertandingan dihentikan karena wasit," lanjut sang pelatih.
Sumber: Goal
Advertisement