Bola.com, Jakarta - Semua orang menyukai dongeng cinderella Ajax Amsterdam yang lolos ke semifinal Liga Champions musim lalu. Musim ini anak asuh Erik ten Hag bakal kembali bersinar?
Musim lalu raksasa Belanda memulai perjuangan di Liga Champions mulai babak kualifikasi kedua, ke dalam hitungan detik mencapai final sebelum mereka tersingkir gol menit-menit akhir Tottenham pada leg kedua semifinal.
Baca Juga
Advertisement
Bermodal banyak pemain muda bertalenta, Ajax Amsterdam mengobrak-abrik peta persaingan kompetisi paling elite di Benua Eropa.
Pada akhirnya Ajax kehilangan tulang punggung tim.
Bek sekaligus kapten tim, Matthijs de Ligt pergi untuk bergabung dengan Juventus. Playmaker, Frenkie de Jong pindah ke Barcelona. Penyerang andalan, Kasper Dolberg, hengkang ke Nice. Ketiganya mendatangkan pundi-pundi uang 145 juta poundsterling ke klub.
Kehilangan pemain berbakat seperti itu akan menjadi pukulan besar bagi tim mana pun, terlepas dari jumlah uang yang didapatkan. Akan tetapi tetapi Ajax tampaknya bisa mengatasi dengan baik.
Mereka berada di puncak Eredivisie Belanda dan sejauh ini memiliki rekor 100% di Liga Champions. Faktanya, mereka tidak terkalahkan di semua kompetisi.
Jadi, siapakah para pemain yang menjadi pelatih pelatih Ajax Amsterdam, Erik ten Hag untuk memastikan kesuksesan yang berkelanjutan?
Alih-alih menghabiskan banyak uang untuk pengganti De Ligt dan De Jong, Ajax malah tumbuh dalam campuran pemuda dan pengalaman yang memiliki kemampuan untuk bermain di banyak posisi. Siapa saja mereka?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Quincy Promes
Quincy Promes memulai kariernya di Akademi Ajax, sebelum ia pergi ke Spartak Moscow untuk mengembangkan karier.
Sebagian kecil dari dana yang diterima Ajax dari penjualan De Ligt dan De Jong dipakai memulangkan Quincy Promes dari Sevilla.
Pemain sayap itu merupakan pemain besar pertama yang dikontrak klub pada musim panas ketika mereka mulai membangun kembali skuad setelah kepergian nyawa tim. Penyerang asal Belanda ditransfer dengan mahar 14 juta poundsterling.
Musim lalu, pemain 27 tahun itu tampil di 33 laga dalam satu musim di La Liga, dengan lesakan dua gol. Sebelumnya dia telah menjadi bagian dari tim yunior Ajax tetapi minim jam terbang di level senior. Akhirnya ia pun melanglang-buana ke FC Twente, Go Ahead Eagles, dan Spartak Moscow.
Begitu kembali ke Ajax Quincy Promes menggila. Ia mencetak tujuh gol dalam 11 pertandingan termasuk hattrick ketika Ajax mengalahkan Fortuna Sittard 5-0.
Advertisement
Lisandro Martinez
Lisandro Martinez dipandang sebagai pengganti ideal untuk sosok De Ligt. Bek Argentina berusia 21 tahun itu didatangkan dari Defensa dengan harga hanya 6 juta poundsterling.
Martinez dipandang sebagai salah satu bek terbaik di negara asalnya. Di usia amat muda ia matang dalam membaca permainan.
Dia juga seorang pemain yang punya mobilitas tinggi, Lisandro sering dimainkan sebagai gelandang bertahan di Ajax.
Saat Ajax menyukur 3-0 Valencia, Martinez memiliki lebih banyak sentuhan bola daripada pemain lain dan menyelesaikan operan sebanyak 59 kali dengan akurasi 89,8 persen.
Edson Alvarez
Alvarez, seperti halnya Martinez, dipandang sebagai pemain lain yang bisa mengisi kekosongan pertahanan yang ditinggalkan oleh De Ligt. Tapi secara harafiah ia seorang gelandang bertahan dengan karakter kuat.
Dalam pertandingan grup melawan Lille dan Valencia, Alvarez bermain bersama Martinez, diplot di depan pertahanan, dan hasilnya sangat positif, dengan Ajax mencetak delapan gol dalam tiga pertandingan itu dan tidak kebobolan.
Advertisement
Razvan Marin
Dijuluki 'Rumania Xavi' oleh media lokal, Marin yang berusia 22 tahun didatangkan dari Standard Liege seharga 10,7 juta poundsterling di bursa transfer musim panas ini.
Ia diharapkan jadi penerus jangka panjang untuk De Jong.
Tidak seperti beberapa pendatang baru lainnya, Marin tidak langsung nyetel dengan tim. Ia masih terlihat kesulitan menjaga stabilitas penampilan agar bisa masuk skuat inti. Terlepas dari hal itu, Marin pemain bagus yang didapat Ajax dengan banderol amat murah.
Sumber: BBC