Bola.com, Jakarta - Pada umumnya pelatih akan dipecat jika tak bisa mewujudkan target yang diberikan manajemen klub. Namun, kejadian menarik terjadi di sebuah tim junior Italia, Invictasauro.
Pelatih Invictasauro, Massimiliano Riccini, mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan karena harus didepak. Riccini diputus kontraknya setelah mengantarkan timnya menang dengan skor yang sangat mencolok, yakni 27 gol tanpa balas.
Baca Juga
Selain Patrick Kluivert, 4 Pelatih Asal Belanda Ini Punya CV Lebih Kinclong untuk Latih Timnas Indonesia
Beto Goncalves Sayangkan Pemecatan Shin Tae-yong: Padahal Timnas Indonesia Sangat Maju
3 Pemain Timnas Indonesia yang Posisinya Terancam setelah Shin Tae-yong Didepak: Harus Tingkatkan Kemampuan!
Advertisement
Bukannya mendapatkan bonus karena telah mengantarkan timnya menang, ia malah dipecat sang Presiden klub, Paolo Borgelli. Kemenangan 27-0 itu justru dianggap tidak sopan alias tak menghormati lawan.
Selain itu, menurut Brogelli, Riccini telah memberikan contoh yang buruk kepada para pemain.
"Kami terkejut dan sangat menyesal saat mendengar tim junior kami mengalahkan Marina Calcio 27-0," kata Paolo Borgelli, seperti dilansir dari Football Italia, Sabtu (16/11/2019).
"Nilai-nilai sepakbola tim pemuda berlawanan dengan hal semacam itu. Lawan harus selalu dihormati dan itu tidak terjadi hari ini," tambahnya.
"Sebagai Presiden, saya dengan tulus meminta maaf kepada klub Marina. Saya mengumumkan bahwa direktur kami memutuskan, dengan tekad bulat, untuk memecat pelatih Riccini."
"Pelatih tim junior memang bertugas mengasah bakat para pemain. Namun, lebih dari itu, ia juga harus mengedukasi. Hal itulah yang tidak terjadi hari ini," ungkap Paolo Brogelli.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kejadian yang Jarang
Massimiliano Riccini mungkin menjadi pelatih pertama yang kehilangan pekerjaan karena meraih tiga poin. Lebih anehnya lagi, ia dipecat setelah timnya menang 27-0.
Meskipun terdengar aneh, kejadian tersebut benar adanya. Insiden pemecatan itu tentunya membuat pelatih yang akan menangani klub tersebut menjadi dilema.
Karena setiap pelatih mempunyai tugas membawa klub yang ditangani berprestasi. Akan tetapi yang sudah berprestasi malah didepak dari klub.
Sumber: Football Italia
Advertisement