Jakarta - Patung Zlatan Ibrahimovic menjadi sasaran amuk suporter garis keras Malmo. Mereka marah setelah merasa sang idola berkhianat usai membeli saham salah satu klub rival, Hammarby.
Seperti dilansir The Sun, Zlatan Ibrahimovic baru saja membeli 50 persen saham, Hammarby. Ibra ingin menjadikan tim asal Stockholm tersebut menjadi yang terbesar di Scandinavia.
Advertisement
Namun keputusan ini ternyata menyakiti para pendukung garis keras Malmo. Bukan hanya kesal karena Ibra ingin menjadikan tim lain lebih hebat dari mantan tim sendiri, tapi juga karena ucapan mantan striker Swedia itu yang menganggap fans Malmo merestuinya.
Sebagai pelampiasan, mereka lalu membakar patung perunggu Zlatan Ibrahimovic yang baru didirkan di Malmo, bulan lalu. Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, tampak sekelompok pemuda mengerumuni patung tersebut. Gerombolan itu juga melempari patung tersebut dengan tisu toilet, plastik, dan berbagai benda lainnya.
Puncaknya, mereka kemudian menyemprotkan bahan bakar cair lalu menyulutnya. Sejurus kemudian, api tampak berkobar di patung pemain berjuluk Ibrakadabra tersebut.
Sebelumnya Ibra yakin fans Malmo ikut senang dengan usaha barunya sebagai pemilik klub. "Ini tidak ada kaitannya dengan MFF. Ketika itu tentang klub, kami bicara mengenai pesepak bola. Saya pikir mereka di Malmo menghargai ini," ujar Ibra usai membeli saham Hammarby.
"Saya punya hubungan yang baik dengan MFF dan berjalan sepanjang tahun. Tapi ini tidak ada kaitannya dengan saya sebagai pemain. Saya pikir mereka juga senang denganku."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dibantah Suporter Malmo
Pertanyaan Ibra segera dibantah pimpinan grup supporter Malmo, Kaveh Hosseinpour. Dia justru berpikir sebaliknya. Seperti dilansir Fotbollskanalen, Hosseinpour mengaku tidak mendapat satu respon positif pun dari suporter Malmo terkait keputusan Ibra tersebut.
"Setiap orang mengkritik keras. Sebagian kecewa, sebagian lagi marah dan sebagian berpikir itu langkah idiot. Mungkin dia telah kehilangan pegangan soal apa itu Malmo," bebernya.
"Tidak satupun orang di Malmo yang berlarian dengan kaos LA Galaxy dan bermain dengan nama Ibrahimovic di punggungnya," beber Hosseinpour mengecam keputusan Ibra.
Advertisement
Batu Loncatan
Malmo merupakan kota kelahiran Ibra. Karier sepak bolanya juga berangkat dari sini.
Malmo FF boleh dikatakan merupakan batu loncatan bagi Ibrahimovic. Dia sudah memperkuat tim yang identik dengan warna biru itu sejak masih usia muda pada 1996.
Tiga tahun kemudian, dia diangkat ke tim senior dan tampil selama dua musim 1999/2001. Selama memperkuat Malmo FF, Ibra mencetak 16 gol dalam 40 laga.
Malmo sendiri merupakan klub tersukses di Swedia. Sejak berdiri, klub yang identik dengan warna biru itu 20 gelar Kejuaraan Swedia, 23 gelar liga, dan 14 gelar juara nasional.
Setelah dari Malmo, Ibra lalu memperkuat sejumlah klub elite Eropa seperti Ajax, AC Milan, Inter Milan, Juventus, hingga Manchester United.
Sumber asli: The Sun
Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon/Edu Krisnadefa, Published 28/11/2019)