Bola.com, Roma - Gelandang veteran asal Italia, Daniele De Rossi, pensiun dari sepak bola profesional. Ia memilih gantung sepatu pada usia 36 tahun, Selasa (7/1/2020) dini hari WIB.
Daniele De Rossi menghabiskan 18 tahun berkarier di sepak bola. Klub terakhir yang dibela legenda AS Roma itu adalah Boca Juniors.
Baca Juga
Jelang Debut Hadapi Napoli, Claudio Ranieri Bicarakan Alasan Keterpurukan AS Roma: Skuad Bagus Kok, Masalah Mentalitas?
Era Baru AS Roma Bareng Claudio Ranieri: Tinggalkan Skema 3 Bek, Pentingkan Stabilitas dan Perkuat Lini Belakang
Claudio Ranieri Datang, AS Roma Berubah dari Special One Menjadi Normal One
Advertisement
Ada beberapa kisah menarik saat De Rossi masih aktif bermain. Ia menghadiahkan medali Piala Dunia 2006 kepada Pietro Lombardi sebagai penghormatan di acara pemakaman kitman Timnas Italia itu.
Cerita De Rossi mempersembahkan medali Piala Dunia 2006 dalam acara pemakaman diberitakan La Gazzetta dello Sport pada Februari 2016.
"Pada Rabu pagi, De Rossi menyelesaikan pelatihannya dengan agak tergesa-gesa dan pergi seperti memiliki acara penting. Dia pergi ke Florence untuk menghadiri pemakaman Pietro Lombardi, mantan kitman Italia yang meninggal pada usia 92 tahun," tulis majalah Italia itu dikutip Sportbible, Kamis (9/1/2020).
"Dia meninggalkan latihan pagi dan mengantongi medali Piala Dunia di sakunya sebelum pergi ke Florence. Di sana, dia menyapa temannya untuk yang terakhir kalinya dan memasukkan barang paling berharga itu ke dalam peti mati," sambung tulisan.
Cerita tentang Daniele De Rossi memberikan medali kepada Pietro Lombardi juga ditulis di situs resmi AS Roma.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Garang di Lapangan tapi Berjiwa Besar
Daniele De Rossi terkenal dengan permainan yang keras. Berperan sebagai gelandang bertahan membuatnya bermain keras untuk memenangkan duel.
Namun, di balik permainan yang keras, De Rossi memiliki kepribadian yang hangat. Kebesaran hati De Rossi itu terlihat setelah laga kualifikasi Piala Dunia 2018 pada November 2017 saat Italia bertemu Swedia.
De Rossi mengesampingkan rasa kecewa dengan memberi selamat kepada pemain Swedia dan meminta maaf kepada supoeter Italia. Pertandingan tersebut menjadi penentuan kegagalan tim Azzuri lolos ke Piala Dunia 2018.
Sumber: Sportbible
Advertisement