Bola.com, Roma - Maurizio Sarri mengaku Juventus mengalami siksa hebat saat melawan AS Roma dalam lanjutan Serie A, Senin (13/1/2020) dini hari WIB. Hal tersebut, menurut Sarri memang tak bisa dicegah.
Juventus berhasil naik ke puncak klasemen sementara Serie A Italia 2019-2020 melewati Inter Milan. Menghadapi AS Roma, Cristiano Ronaldo dkk. menang tipis 2-1.
Baca Juga
Wasit Kontroversial Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea di Play-off Olimpiade Jadi Pengadil Terbaik 2024
7 Mantan Pemain Real Madrid yang Berkilau Setelah Pindah: Ada yang Jadi Kapten Tim Raksasa Liga Inggris
Bursa Transfer Pemain Timnas Indonesia di Eropa: Jay Idzes Laris Manis, Kevin Diks Otw Jerman, Ole Romeny Menyeberang ke Inggis
Advertisement
Kemenangan tersebut tak didapat dengan mudah. Sarri menyebut AS Roma memberikan tekanan sangat kuat sehingga Juventus tersiksa.
"Kami bermain bagus selama 60 menit, sisanya, bertanding melawan AS Roma di Stadion Olimpico kami tersiksa. Itu tak bisa dihindari," kata Sarri.
Juventus unggul cepat lewat gol Merih Demiral menit keempat. Mereka bahkan mampu menggandakan keunggulan melalui Cristiano Ronaldo menit 10'.
Sarri menuturkan, ia tidak menyukai situasi di mana Juventus harus mempertahankan keunggulan ketimbang menambahnya. Apalagi, tiap mendapat kesempatan mencetak gol selalu menemui kegagalan.
"Satu hal yang saya tidak suka adalah Juventus dipaksa mempertahankan keunggulan. Giliran ada tiga peluang emas lewat skema serangan balik, semuanya gagal," ketus Sarri.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Suka Skema Umpan Jauh
Selain itu, hal lain yang menurutnya tidak disukainya adalah skema umpan panjang langsung ke depan. Ia akan tetap memaksakan umpan-umpan pendek.
"Menurut saya umpan jauh bukan ide bagus karena Juventus tidak memiliki striker yang andal dalam duel udara. Mungkin kami bisa mencetak 6-7 gol dengan cara itu, tapi kans kebobolan 10 gol juga besar," katanya lagi.
Sumber: Football Italia
Advertisement