Sukses


Dulu Pahlawan Timnas Turki, Hakan Sukur Kini Jadi Driver Online

Bola.com, Jakarta - Mantan pemain Inter Milan, Torino, dan Parma, Hakan Sukur mengaku kini menjadi supir online, Uber. Itu dilakukannya untuk bertahan hidup.

Pahlawan dan ikon sepak bola Turki itu 'diasingkan' dari negaranya sendiri pada 2011 silam. Ia terlibat friksi dengan Presiden Recep Erdogan.

Usai pensiun dari sepak bola, Hakan Sukur melanjutkan kariernya sebagai politisi. Akan tetapi, tindak-tanduknya dianggap upaya untuk menggulingkan Erdogan dari kursi Presiden.

Kini, Hakan Sukur mengaku telah kehilangan semuanya. Bahkan, hak kerja juga dicabut sehingga kesulitan mencari pekerjaan.

"Saya tak punya apa-apa lagi, Erdogan merebut semuanya dari saya," kata Sukur kepada media Jerman, Welt am Sonntag.

"Kebebasan saya hilang, kebebasan untuk berekspresi dan bekerja. Tak ada yang bisa membuktikan saya salah."

"Saya tidak melakukan tindakan ilegal, saya bukan pengkhianat, apalagi seorang teroris," katanya lagi.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Diancam Terus Menerus

Sebelum memutuskan menjadi supir ojek online, Hakan Sukur sempat membuka cafe di California, Amerika Serikat. Akan tetapi, ia merasa ada orang asing yang terus memantau pergerakannya.

"Boleh saja saya dianggap sebagai musuh pemerintah, tapi saya bukan musuh negara Turki. Saya mencintai negara ini. Setelah bersitegang dengan Erdogan, saya terus menerima ancaman. Toko istri saya diserang, anak-anak saya disakiti, ayah saya dijebloskan ke penjara, dan semua aset saya disita," lanjut Sukur.

"Saya lalu pindah ke Amerika Serikat. Awalnya saya coba buka cafe di California, tapi banyak orang asing yang selalu masuk cafe saya. Sekarang saya menjadi supir ojek online dan penjual buku," katanya.

Sukur mencetak lebih dari 250 gol saat menjalani karier profesionalnya di level klub. Ia melesakkan 51 gol dalam 112 pertandingan untuk negaranya. Sukur legenda hidup sepak bola Turki.

Dia bergabung dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Erdogan pada 2011, tetapi mundur pada 2013 setelah terlibat konflik dengan Erdogan.

3 dari 3 halaman

Ayah Dipenjara

"Lalu permusuhan dimulai. Batu-batu dilemparkan ke butik istri saya, anak-anak saya dilecehkan di jalan. Saya menerima ancaman setelah setiap pernyataan yang saya buat. Ketika saya pergi, mereka menangkap ayah saya dan semua harta milik saya disita," cerita Hakan Sukur.

"Saya tidak memiliki apa pun yang tersisa di dunia ini. Erdogan mengambil segalanya dari saya. Hak saya untuk kebebasan, hak untuk menjelaskan diri saya sendiri, untuk mengekspresikan diri saya, hak untuk bekerja."

Ayah Sukur sekarang dalam tahanan rumah, dibebaskan dari penjara setelah didiagnosis menderita kanker. Ibunya juga telah didiagnosis.

“Ini adalah masa yang sangat sulit bagi mereka. Setiap orang yang ada hubungannya dengan saya memiliki kesulitan keuangan," cerita sang mantan striker.

Sumber: Goal International, Football Espana

Video Populer

Foto Populer