Bola.com, Jakarta - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Thomas Thucel, pening. Hal itu dipicu ulah dua pemain bintangnya, Kylian Mbappe dan Neymar, saat laga kontra Montpellier di Parc des Princes, Paris, Sabtu malam (1/2/2020).
Dalam pertandingan lanjutan Ligue 1 2019-2020 itu PSG menang telak 5-0 atas tim tamu. Namun, ada beberapa kejadian yang mewarnai pertandingan ini yang menjadi sorotan.
Baca Juga
Adu Mentereng Karier STY Vs Patrick Kluivert Sebagai Pemain dan Pelatih: Masa Lalu Biarlah Berlalu, Tuntut Pembuktian
Konstelasi Persaingan Papan Atas usai Putaran Pertama BRI LIga 1 Musim Ini Berakhir: Persib Naik ke Podium Tertinggi Lagi?
PSSI Berhentikan Shin Tae-yong, Nurdin Halid Tak Kaget: Sudah Terasa Sejak Timnas Indonesia Kalah dari China
Advertisement
Yang pertama, Kylian Mbappe terlihat tidak puas dan marah dengan keputusan sang pelatih yang menariknya pada menit ke-68. Ia digantikan Mauro Icardi.
Saat itu PSG sudah unggul 5-0 dan Mbappe mencetak satu gol, tepatnya gol keempat PSG pada menit ke-57.
Mbappe sangat berang saat ditarik dan sempat terlihat berkonfrontasi langsung dengan Tuchel di tepi lapangan.
Tuchel mencoba menjelaskan keputusannya menggantikannya dengan Icardi, namun Mbappe seperti tidak mau mendengar penjelasan pelatihnya itu.
Tuchel mengaku bisa memahami frustrasi yang mungkin dirasakan Mbappe, namun keputusan tetap ada di tangannya sebagai pelatih.
"Saya ini pelatih, seseorang harus memutuskan siapa yang masuk dan keluar, dan itu adalah saya," ujar Tuchel setelah pertandingan.
"Mbappe itu sangat cerdas, dia tahu apa yang dilakukannya. Dia tak suka ditarik keluar, tak ada satu pun yang menyukai diganti. Tapi, ini bukan citra yang bagus, tapi bukan hanya kami, klub yang berurusan dengan hal semacam ini," lanjutnya.
Tuchel mengaku ia tidak marah dengan perilaku Mbappe, hanya sedih karena hal seperti ini sejatinya tidak perlu terjadi.
"Saya menjelaskan kepadanya mengapa melakukan ini, dan akan seperti itu. Saya yang akan selalu memutuskan aspek teknis. Kami tidak bermain tenis, kami bermain sepak bola, dan kami harus respek dengan semua orang," ucapnya.
Tuchel belum memutuskan, apakah akan menjatuhkan sanksi atas reaksi kemarahan yang ditunjukkan Mbappe.
Kemenangan telak ini membawa mengukukuhkan PSG di puncak klasemen sementara Ligue 1 dengan koleksi poin 55 dari 22 pertandingan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ulah Neymar
Sebelum Mbappe marah-marah akibat digantikan Icardi, pada menit ke-38, Neymar mendapat kartu kuning dari wasit Jerome Brisard. Pemain asal Brasil itu juga tak senang dengan keputusan wasit yang mengganjarnya dengan kartu kuning.
Saat menuju ruang ganti, Neymar mengkonfrontasi wasit. Dia kembali marah saat diminta berkomunikasi menggunakan bahasa Prancis. Neymar mempertegas keengganannya itu dengan lantas mengucapkan kata makian.
Hal lain yang bikin Tuchel pusing, adalah pesta ulang tahun ke-28 Neymar. Mantan bintang Barcelona itu akan berulang tahun pada 5 Februari, namun pesta perayaan mewah di sebuah nightclub di Paris kabarnya dihelat pada Minggu (2/2/2020), mengingat jadwal PSG yang cukup padat.
Tuchel menolak untuk mengkonfirmasi apakah dia akan menghadiri perayaan tersebut, tetapi mengakui bahwa dia khawatir acara tersebut akan terbukti mengganggu pemain-pemainnya.
"Ini topik lain hari ini, pesta Ney. Itu gangguan, benar. Saya selalu melindungi pemain saya, mereka adalah pemain saya, saya menyukai mereka. Saya lebih suka berbicara dengan mereka secara langsung, jika ada sesuatu untuk dikatakan, atau kritikan," tutur Tuchel.
"Tapi, perilaku Kylian atau pesya Ney adalah gangguan yang buruk karena memberikan citra yang tidak profesional tentang kami, bahwa kami tidak serius, tidak profesional," ucapnya.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement