Sukses


5 Fakta Alphonso Davies, Bek Kiri Cepat Bayern Munchen yang Bikin Chelsea Tak Berkutik

Bola.com, Jakarta - Bayern Munchen membuat Chelsea tak berkutik pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019-2020, Rabu (26/2/2020). Berstatus tamu di Stamford Bridge, Die Roten menang atas Chelsea dengan skor mencolok, 3-0.

Serge Gnabry menjadi bintang pada pertandingan tersebut lewat dua golnya pada menit ke-51 dan 54. Sementara, satu gol lainnya dicatatkan sang bomber, Robert Lewandowski, di menit ke-75.

Selain Gnabry, pemain lain yang pantas mendapat kredit ialah Alphonso Davies. Pada pertandingan kontra Chelsea, pemain berusia 19 tahun tampil menggila.

Setelah lepas dari penjagaan pemain lawan, Davies langsung mengirim umpan yang sukses dimanfaatkan menjadi gol oleh Lewandowski. Tak hanya piawai dalam menyerang, Davies bagus dalam bertahan.

Beberapa kali pemain bernomor punggung 19 itu membuat pemain Chelsea, Mason Mount tak berkutik saat mencoba membongkar sisi kanan pertahanan.

Aksi gemilang Davies tersebut langsung mencuri perhatian publik. Mungkin tak banyak yang tahu dengan sosok Davies sebelum laga Chelsea vs Bayern Munchen.

Untuk lebih jelasnya, berikut Bola.com merangkum dari Sportskeeda, 5 fakta Alphonso Davies, bek sayap cepat miliki Bayern Munchen.

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Berkembang Pesat

Proses Alphonso Davies menjadi pemain profesional seperti sekarang bisa dikatakan cukup cepat. Davies mengawali karier sepak bola bersama Whitecaps FC Academy hingga promosi ke tim utama.

Lima bulan kemudian Alphonso Davies pindah ke klub MLS, Vancouver. Setelah bergabung dengan Vancouver, Alphonso Davies menjadi pemain kelahiran 2000-an yang bermain di MLS.

Kala itu, Alphonso Davies masih berusia 15 tahun, delapan bulan dan 15 hari. Namun, Davies bukanlah pemain termuda yang menjalani debut di MLS, ia kalah dari Freddy Adu yang melakoni debut di usia 14 tahun.

Saat ini, Alphonso Davies menjelma menjadi satu di antara pemain utama Bayern Munchen.

3 dari 6 halaman

2. Torehan Fantastis

Selama dua tahun memperkuat Whitecaps, Alphonso Davies sudah menjadi andalan kesebelasan asal Kanada tersebut. Padahal, Davies tergolong masih sangat muda.

Total Alphonso Davies mencatatkan 68 penampilan dengan mengemas tujuh gol dan 10 assist buat Whitecaps.

4 dari 6 halaman

3. Dari Pengungsi Hingga Jadi Pemain Bola

Alphonso Davies lahir di Buduburam, sebuah tempat yang terletak di Distrik Gomoa East Ghana. Namun, kala itu sedang terjadi peperangan yang membuat Davies harus mengungsi ke Ontario, Kanada pada usia 4 tahun.

Lama tinggal di Kanada membuat Davies betah hingga memulai karier sepak bolanya. Namun, untuk menjadi warga negara Kanada, Alphonso Davies harus menunggu hingga 2017.

"Merupakan kehormatan besar untuk dapat menyebut diri saya warga negara Kanada," kata Davies pada Juni 2017.

"Saya juga sangat berterima kasih kepada orang tua saya atas semua yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun, membawa keluarga ke lingkungan yang aman ini. Ini rumah kami. Di sinilah saya tumbuh dewasa," tambahnya.

5 dari 6 halaman

4. Debutan Termuda Kanada

Setelah resmi menjadi warga negara Kanada, Alphonso Davies langsung mendapat kehormatan masuk skuat timnas pada usia 16 tahun. Davies dipanggil untuk menjadi bagian Timnas Kanada pada ajang Piala CONCACAF 2017.

Banyak harapan tentunya yang diemban Davies untuk mengukir sejarah di Timnas Kanada. Terbukti, Davies menjadi pencetak gol termuda Kanada dan pemain pertama kelahiran abad 21 yang mencatatkan skor di turnamen International.

6 dari 6 halaman

5. Ingin Seperti Lionel Messi

Banyak pemain muda yang punya cita-cita bisa seperti Lionel Messi, termasuk Alphonso Davies. Bahkan, karakter Davies dianggap mirip dengan Lionel Messi.

Meski ada pengecualian, karena Davies memiliki kaki panjang dan tubuh yang menjulang. Kendati demikian, Davies tetap mengidolakan Lionel Messi.

"Saya sudah mencoba meniru gaya permainannya, tetapi masalahnya adalah dia sedikit lebih pendek dari saya dan kaki saya panjang, jadi saya memiliki langkah lebih lama," kata Alphonso Davies .

"Saya biasanya hanya menjaga bola dan menggunakan kecepatan yang Tuhan berikan untuk melewati pemain," tandasnya.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer