Bola.com, Jakarta - Semua hal bisa terjadi dalam sepak bola, mulai dari yang di dalam maupun di luar lapangan. Satu di antaranya ialah pesepak bola yang dilatih mantan rekan setimnya dulu.
Fenomena tersebut bisa dibilang sudah sering terjadi di sepak bola dalam beberapa musim terakhir. TakĀ terlalu banyak pelatih yang merekrut mantan rekan setimnya.
Baca Juga
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Tentunya ada banyak pertimbangan ketika seorang pelatih memutuskan merekrut mantan rekan setimnya dulu. Salah satunya tentu saja sang pelatih sudah mengenal kualitas dan kepribadian sang pemain.
Selain itu, ada pula pemain yang belum hengkang saat seorang pelatih tersebut kembali ke mantan klub yang pernah dibela. Siapa saja kira-kira pesepak bola yang dilatih mantan rekan setimnya?
Berikut ini redaksi Bola.com merangkum dari berbagai sumber, 5 pesepak bola yang pernah atau sedang dilatih mantan rekan setimnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cesar Azpilicueta dan Frank Lampard
Cesar Azpilicueta mulai bergabung dengan Chelsea pada 2012. Saat Azpilicueta bergabung, Frank Lampard sudah berkostum The Blues sejak 2001 dan baru hengkang pada 2014.
Itu artinya, Azpilicueta dan Lampard bermain bersama selama kurang lebih dua musim. Kini, keduanya kembali bekerja sama di Chelsea, tapi dalam dua posisi yang berbeda.
Cesar Azpilicueta masih berstatus pemain, sedangkan Lampard sudah menjadi pelatih setelah pensiun pada 2017.
Advertisement
Hector Bellerin dan Mikel Arteta
Hector Bellerin mengawali karier di London sebagai pemain Arsenal U-21. Perlahan, Bellerin mampu promosi ke skuat utama Arsenal pada 2014.
Saat Bellerin bermain untuk tim utama, Mikel Arteta memasuki tahun ketiganya bersama The Gunners. Dua tahun berselang, tepatnya pada Juli 2016 Arteta memutuskan gantung sepatu.
Itu artinya, keduanya terlibat kerja sama di lapangan selama kurang lebih dua musim. Setelah tiga musim berlalu, Arteta kembali ke Arsenal.
Namun kali ini bukan sebagai pemain, melainkan sebagai pelatih. Saat Arteta jadi pelatih Arsenal, Bellerin masih menjadi pemain klub.
Sergio Ramos dan Zinedine Zidane
Sergio Ramos sudah memperkuat Real Madrid kurang lebih selama 15 tahun. Ramos memulai karier di El Real sejak 2005 dan masih bertahan hingga sekarang.
Sedangkan Zinedine Zidane mulai berkostum Real Madrid sejak 2001 hingga pensiun pada 2006. Itu artinya, Ramos dan Zidane merasakan bermain bersama selama kurang lebih satu musim.
Kini, keduanya kembali menjalin kerja sama, tapi bukan sama-sama sebagai pemain. Ramos masih berstatus sebagai pemain Los Blancos, sedangkan Zidane menjadi pelatih.
Berkat dua orang tersebut, Real Madrid sukses merengkuh gelar Liga Champions tiga kali secara berturut-turut.
Advertisement
Fernando Torres dan Diego Simione
Fernando Torres memulai kariernya di Atletico Madrid di mana Diego Simeone juga pernah memperkuat klub tersebut dua kali secara terpisah. Selama periode kedua Simeone di klub antara 2003 dan 2005, ia berbagi ruang ganti dengan Torres yang menjadi kapten klub saat itu.
Setelah Simeone gantung sepatu dan menjadi pelatih, mereka bertemu untuk pertama kalinya ketika Atletico Madrid asuhan Simeone mengalahkan Chelsea yang diperkuat Torres di Piala Super UEFA pada 2012.
Pada bulan Januari 2015, masa peminjaman Torres di AC Milan berakhir lebih cepat dan ia pindah ke Atletico Madrid yang dilatih Simeone dengan status pinjaman sebelum statusnya berubah menjadi permanen. Torres bermain untuk Atletico dalam 160 pertandingan di bawah mantan rekan satu timnya itu dan mencetak 38 gol dan juga memenangkan Liga Eropa pada musim terakhirnya bersama klub.
Ricardo Kaka dan Clerence Seedorf
AC Milan bisa dikatakan sangat berjaya pada era tahun 2000-an. Hal itu dibuktikan dengan raihan gelar bergengsi seperti Serie A, Liga Champions, hingga Piala Dunia Antarklub.
Dua pemain yang ikut andil meraih gelar pada era 2000-an ialah Clerence Seedorf dan Ricardo Kaka. Seedorf lebih dulu berkostum AC Milan, yakni sejak 2002 hingga 2012.
Sedangkan, Kaka mulai bergabung dengan Rossoneri pada 2003 sampai 2009. Setelah kurang lebih lima tahun tak berada dalam satu ruang ganti yang sama, Seedorf dan Kaka kembali dipertemukan di AC Milan pada 2014.
Namun, keduanya sudah dalam posisi yang berbeda. Kala itu, Seedorf berstatus pelatih Il Diavolo Rosso, sedangkan Kaka kembali ke AC Milan sebagai pemain.
Advertisement