Bola.com, Jakarta - Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, memaparkan hasil analisisnya soal partai leg pertama Liga Champions antara Chelsea melawan Bayern Munchen. Ia menyebutkan kalau the Blues melanggar aturan pertama dalam strateginya.
Seperti yang diketahui, Chelsea dan Bayern Munchen saling hadap di Stamford Bridge pada hari Rabu (26/2/2020) dini hari WIB. Laga itu sendiri berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Die Bavarians selaku tim tamu.
Baca Juga
Advertisement
Chelsea tidak berdaya kendati bermain di markas sendiri. Mereka dihujani 16 tembakan di sepanjang permainan. Bahkan, mereka juga kalah telak dalam penguasaan bola dengan presentase 34 persen berbanding 64 persen.
Kekalahan ini membuat kans mereka untuk melanjutkan perjalanan ke babak perempat final semakin kecil. Sebab pada leg kedua nanti, mereka harus mengejar defisit tiga gol di markas Bayern Munchen, Allianz Arena.
Duel dua klub raksasa Eropa itu jelas menarik perhatian banyak kalangan, tak terkecuali Wenger yang sekarang menduduki salah satu posisi di FIFA. Pria asal Prancis itu memaparkan analisisnya kepada beIN Sports.
"Apa yang dia (Lampard) pelajari... tapi dia sudah tahu, sebab anda tidak kalah dalam lima laga kandang jika anda lebih superior ketimbang setiap tim lainnya," ujar Wenger.
"Tapi pada level itu, memberikan penguasaan bola, anda akan mendapatkan hukuman sebab mereka membuat anda berlari terlalu sering, dan anda tidak bisa bertahan selama 90 menit," lanjutnya.
"Di Liga Champions, kalau anda sampai kehilangan sisi tengah lapangan, anda berada dalam masalah. Itu adalah peraturan nomor pertama," tambahnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hukuman dari Kesalahan yang Menyakitkan
Jika wilayah tengah dikuasai oleh tim lawan, Chelsea tidak hanya akan kehilangan kesempatan untuk memegang bola lebih lama. Para penyerang pun terisolir sehingga alih-alih mencetak gol, mereka bahkan tak mampu menciptakan peluang.
Sebaliknya, tim lawan akan mendapatkan keuntungan. Mereka jadi lebih leluasa dalam membuat peluang hingga tim yang menjadi bulan-bulanan akan merasakan akibatnya.
"Karena anda bermain melawan tim yang bagus, bila mereka bisa memanjakan strikernya maka anda, pada suatu waktu, harus menerima ganjarannya," pungkasnya.
Â
Sumber asli: Metro News
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, Published 26/2/2020)
Advertisement