Bola.com, Jakarta - Tianjin Tianhai mengumumkan bahwa klub asal China itu dilepas kepada siapa pun yang ingin mengelolanya. Kesulitan finansial menjadi penyebab utama.
Tianjin terhindar dari degradasi pada musim 2019 silam. Namun, buruknya roda ekonomi membuat mereka terancam tak bisa berkompetisi pada Liga Super China 2020.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Pada libur musim jelang Liga Super China 2020, yang ditunda akibat virus corona, Tianjin kehilangan 13 pemainnya dan gagal mendatangkan satu pun pemain baru.
Kini, setelah diskusi panjang dengan seluruh jajaran manajemen klub, akhirnya ditupuskan jika Tianjin akan dilepas secara gratis.
"Klub telah mencapai masa paling kritis untuk mempertahankan diri di Liga Super China. Setelah pertimbangan panjang, kami akan menjual klub ini 100 persen tanpa biaya," bunyi pernyataan klub dilansir dari ESPN.
Pelatih Li Weifeng, di sisi lain, menyangkal bahwa Tianjin bakal absen pada Liga Super China 2020. Ia menegaskan bahwa timnya akan tetap berkompetisi.
"Banyak isu tak bertanggung jawab. Pemain telah bekerja susah payah menyelamatkan tim ini musim lalu. Ya, Tianjin memang diterpa masalah, tapi bukan berarti kami ditendang dari liga," kata Weifeng.
"Mengenai Tianjin yang tidak mendatangkan pemain baru, memang ada aturan yang melarang klub berkompetisi tanpa pemain baru? Tiap tim memiliki masalah, tapi bukan berarti tim ini tak punya masa depan," katanya lagi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terlilit Hutang
Tianjin Tianhai memiliki aset senilai 100 juta dolar AS. Namun, hutangnya mencapai 145 juta dolar AS.
Klub yang dimiliki oleh Tianjin Football Association itu mengambil seluruh kepemilikan klub dari Quanjian, sebuah perusahaan obat raksasa dari China.
Sayang, mereka terlibat skandal berskala nasional hingga harus tertimpa banyak masalah finansial.
Hingga berita ini turun, belum jelas sikap operator Liga China terkait masa depan Tianjin di musim 2020. Agaknya, virus corona masih menjadi fokus utama untuk dibenahi.
Sumber: ESPN
Advertisement