Bola.com, Jakarta Pada Desember 2019 , World Anti-Doping Agency (WADA), Badan Anti-Doping Dunia, telah menjatuhkan sanksi berat untuk Rusia. Mereka mendapat laragan berpartisipasi di semua ajang olah raga selama empat tahun ke depan. Namun, Timnas Rusia masih boleh tampil di Piala Eropa 2020 mendatang. Komite eksekutif WADA memberlakukan larangan terhadap Rusia dalam pertemuan di Lausanne, Swiss, pada 9 Desember 2019.
Hal itu terjadi setelah Badan Anti-Doping Rusia (Rusada) dinyatakan tidak patuh. Latarnya, memanipulasi data laboratorium yang diserahkan kepada penyelidik pada Januari 2019. Rusia takkan muncul di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, serta Piala Dunia 2022 di Qatar.
Advertisement
Meski begitu, Rusia masih diperbolehkan ambil bagian di Piala Eropa 2020, di mana Saint Petersburg, akan menggelar tiga pertandingan fase grup dan satu partai perempat final. UEFA, selaku penyelenggara Piala Eropa, disebut bukan sebagai organisasi olahraga utama menurut Standar Internasional untuk Kepatuhan Kode (ISCCS).
Menurut ISCCS, definisi Organisasi Olahraga Utama adalah asosiasi Komite Olimpiade Nasional (NOC) dan organisasi multisport internasional lainnya yang berfungsi sebagai badan yang berwenang untuk event internasional. Karena UEFA adalah badan yang mengatur untuk olahraga tunggal, Piala Eropa 2020 tidak tercakup dalam sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia. Artinya, kerja keras Artem Dzyuba dan kawan-kawan untuk lolos dari kualifikasi lalu pun tidak sia-sia.
Rusia masuk grup yang cukup mudah di Kualifikasi Piala Eropa 2020. Di Grup I, Rusia tergabung dengan Skotlandia, Siprus, Kazakhstan, dan San Marino. Lawan terberatnya cuma Belgia. Sesuai perkiraan, Belgia menutup kualifikasi dengan sempurna. Belgia meraih 10 kemenangan dari 10 pertandingan. Sementara itu, Rusia menang delapan kali dan kalah dua kali. Dua kekalahan itu, semuanya mereka dapatkan lawan Belgia, yakni 1-3 di Brussels pada matchday 1 dan 1-4 di Saint Petersburg pada matchday 9. (Nurfahmi Budi)