Bola.com, Jakarta - Sepak bola Eropa dan Inggris tengah menghadapi krisis imbas dari pandemi virus Corona. Semua kompetisi di negara Eropa terhenti demi kesehatan manusia. Piala Eropa 2020 juga masih abu-abu.
Krisis ini belum pernah terjadi sebelumnya. Akibat berhentinya Liga, ada konsekuensi ekonomi yang serius. Klub-klub akan merugi karena kehilangan pendapatan utama yakni dari penonton dan hak siar.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Sekjen Asosiasi Pesepak Bola Dunia (FIFPro), Jonas Baer-Hoffmann mengatakan, Fifpro sudah menerima laporan dari para pemain di klub-klub yang keuangannya rapuh dan pemasukan dari tiket dan pertandingan tuan rumah hilang.
"Dalam hitungan minggu kami bisa mengalami kebangkrutan dan PHK besar-besaran, tidak hanya pemain tetapi di antara ratusan ribu orang yang bekerja di sepak bola," kata Hoffmann, dikutip dari The Guardian.
"Keanggotaan kami mencakup banyak pemain yang tidak dibayar dengan baik, kami tahu betapa ketatnya anggaran klub, sehingga ada konsekuensi sosial dan ekonomi jika kita tidak mengatasi krisis ini dengan benar," katanya.
Imbas dari pandemi virus Corona, beberapa negara Eropa telah memberlakukan lockdown. Dimulai dari Italia, Denmark, Spanyol, Prancis, dan yang lainnya. Swiss bahkan me-lockdown seluruh wilayah hingga satu bulan.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Konferensi
UEFA menggelar pertemuan darurat dengan semua asosiasi sepak bola Eropa pada Selasa (17/3/2020), yang dipimpin oleh Presiden Aleksander Ceferin. 55 asosiasi sepak bola Eropa, Asosiasi Klub Eropa, dan Liga Eropa akan mengikuti konferensi via video.
Menurut Hoffmann, ketika negara-negara Eropa menutup diri ada konsekuensi ekonomi yang besar, berkaitan dengan mata pencaharian orang, termasuk yang bekerja di sepak bola.
“Sepak bola menopang hidup banyak orang. Kami akan membuat poin-poin ini dengan UEFA dan berharap percakapan ini dapat terjadi segera," katanya.
Sumber: The Guardian
Advertisement