Bola.com, Turin - Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, dikabarkan mendapatkan penanganan khusus dari tim medis klub terkait pencegahan virus corona. Langkah tersebut diambil Juventus karena Sarri diketahui merupakan perokok berat.
Mantan pelatih Chelsea tersebut diketahui terbiasa mengisap 60 batang rokok setiap hari. Kebiasaan buruknya itu pernah membuat kesehatan paru-paru Sarri terganggu.
Baca Juga
Paulo Fonseca: Milan Main Aman saat Melawan Juventus, tapi Masih Bisa Rebut Scudetto kok
Milan Vs Juventus 0-0, Locatelli: Mendingan Hasil Imbang Ini daripada Drama Skor 4-4 Melawan Inter
Jelang Debut Hadapi Napoli, Claudio Ranieri Bicarakan Alasan Keterpurukan AS Roma: Skuad Bagus Kok, Masalah Mentalitas?
Advertisement
Saat ini, seluruh pemain, pelatih dan staf Juventus sedang menjalani masa isolasi setelah dua penggawa Bianconeri, Daniele Rugani dan Blaise Matuidi, positif mengidap virus corona (COVID-19). Rugani merupakan pemain pertama di Serie A yang didiagnosif postif terjangkit COVID-19.
Seperti dilansir Mirror, Kamis (19/3/2020), penerapan karantina itu juga termasuk untuk Maurizio Sarri. Sang pelatih sudah menjalani tes dan dinyatakan negatif COVID-19.
Meski demikian, Juventus tetap memberikan perlakuan khusus untuk Sarri yang merupakan perokok berat. Menurut beberapa penelitian, perokok lebih rentang terjangkiti virus corona.
Tidak dijelaskan secara terperinci seperti apa penanganan khusus Juventus untuk Maurizio Sarri. Hanya, Sarri selain dikarantina juga mendapatkan beberapa saran khusus dari tim medis Juventus tentang cara menghindari virus corona.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aktivitas Selama Selama Masa Isolasi
Maurizio Sarri menkalani masa isolasi diri di kediamannya di Turin, Italia. Dia tetap menjalankan pekerjaannya dari rumahnya, meski tak bisa pergi ke mana pun. Selain itu, Italia saat ini juga melakukan lockdown secara nasional.
"Saya berbicara dengannya tiga hari lalu. Kondisinya baik. Dia merindukan kehidupan sehari-hari seperti biasanya dan kembali berada di tempat latihan. Tapi, situasi ini dihadapi semua orang. Dia fokus melakukan kegiatan yang bisa dikerjakan di rumah," kata salah seorang teman Sarri, Aurelio Virgili, kepada Tuttosport.
"Maurizio juga banyak menonton rekaman pertandingan sepak bola. Namun, selain itu dia pria dengan kultur luar biasa dan banyak membaca," imbuh Virgili.
Sarri pernah terjangkit pneumonia pada awal musim ini. Mantan pelatih Napoli tersebut terpaksa absen memimpin anak asuhnya sepanjang pertandingan Agustus dan September. Saat itu, staf medis Juventus bisa membantu Sarri kembali pulih dan bugar.
Advertisement