Bola.com, Milan - Performa AC Milan yang tak konsisten mendapat sorotan dari Demetrio Albertini. Mantan gelandang Timnas Italia itu menilai Milan butuh stabilitas untuk kembali berjaya.
Berstatus sebagai satu di antara klub tersukses di Eropa, I Rossoneri seperti kehilangan taji. AC Milan mengalami kesulitan untuk bersaing menembus papan atas klasemen Serie A dan juga merengkuh titel juara dalam satu dekade terakhir.
Advertisement
Di Serie A musim ini, Milan masih terdampar di peringkat tujuh klasemen dengan nilai 36. Mereka tertinggal 12 poin dari Atalanta yang berada di peringkat keempat, atau batas akhir zona Liga Champions musim depan.
Sementara itu di Coppa Italia, AC Milan diprediksi akan kesulitan menembus partai puncak. Pasalnya, pada pertemuan pertama kontra Juventus di San Siro, 13 Februari lalu, Il Diavolo Rosso harus puas bermain sama kuat 1-1.
Alhasil, AC Milan wajib meraih kemenangan saat gantian melawat ke markas Juve di Allianz Stadium pada laga leg kedua, jika ingin lolos ke final Coppa Italia.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh Stabilitas
Demetrio Albertini menilai AC Milan butuh stabilitas untuk bisa kembali bersaing dalam memperebutkan titel juara. Hal tersebut tak terlihat dari Milan dalam beberapa musim terakhir.
I Rossoneri tercatat telah sembilan kali berganti pelatih dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, AC Milan juga kerap bongkar pasang pemain pada bursa transfer.
"Mereka membutuhkan stabilitas, mereka membutuhkan proyek yang dapat diselesaikan. Selalu sulit untuk berubah setiap tahun. Dibutuhkan stabilitas dan mengetahui bagaimana menerima kritik, karena ketika Anda memulai sesuatu yang baru, itu tidak pernah bersifat jangka pendek," kata Albertini.
"Mengelola kritik sangat penting untuk klub besar. Jika Anda percaya pada proyek, Anda harus mengelola saat-saat sulit, ketika hasilnya tidak tiba," lanjut pria yang sukses meraih 14 trofi juara bersama AC Milan tersebut.
"Jika Anda memulai dari awal setiap tahun karena Anda pikir Anda telah melakukan kesalahan, semuanya menjadi lebih sulit," tuturnya.
Sumber: Football Italia
Advertisement